NUSANTARANEWS.CO – Partai Hanura menilai pro kontra jabatan Menteri Politik Hukum dan Keamanan yang diberikan kepada Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto adalah hal biasa. Terlebih, bagi mereka yang menolak Wiranto karena masalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masa lalu.
Hingga kini, setelah publik menuding sekian pelanggaran Wiranto, politikus Hanura Dadang Rusdiana bersikukuh menyebut hal itu belum terbukti. “Pak Wiranto itu patriot yang mencintai bangsanya,” ujarnya kepada nusantaranews.co di Jakarta, Kamis (28/7).
Menurut Dadang, penolakan Kontras terhadap Wiranto hanya mengalihkan isu. Ia menyebut, mereka tidak senang dengan NKRI, lalu dengan alasan HAM sengaja menyerang Wiranto.
“Ya kalau oleh orang yang tidak senang sama NKRI, dengan alasan HAM dll tentu senang menyerang Pak Wiranto dengan isu itu,”
Wakil Ketua Fraksi Hanura di DPR RI ini mengibaratkan Wiranto seperti Bung Tomo, dimata rakyat Indonesia dia adalah pahlawan, sebaliknya di mata penjajah adalah penjahat perang. “Yang jelas pak wiranto adalah sosok pejuang sejati,” bela Dadang.
Bahkan Dadang mengatakan, alasan Dadang tersebut hanya mengada-ada. Pasalnya, Wiranto saat itu dalam rangka tugas membela negara.
“Masa dianggap melanggar HAM. Jadi bukan persoalan harus membuktikan, tapi geser posisi cara pandangnya dari nasionalisme, baru itu bener,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasca dilantiknya Wiranto sebagai Menko Polhukam, Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan (KONTRAS) langsung bereaksi keras. Mereka khawatir, penindakan pelanggaran HAM masa lalu kembali akan mengendap. (Achmad)