Mancanegara

Gara-gara Patung, Terjadi Pertumpahan Darah di Charlottesville

Patung Jenderal Konfederasi Robert E. Lee dari Emancipation Park. (Foto: Shutterstock)
Patung Jenderal Konfederasi Robert E. Lee dari Emancipation Park. (Foto: Shutterstock)

NUSANTARANEWS.CO, Charlottesville – Bentrok di Charlottesville, Virginia, Amerika Serikat akibat keputusan pemerintah kota setempat memindahkan patung Jenderal Konfederasi Robert E. Lee dari Emancipation Park. Aktivis sayap kanan dan pendukung supremasi kulit putih memprotes keputusan tersebut dengan menggelar unjuk rasa.

Seperti diketahui, Patung Jenderal Konfederasi Robert E. Lee dari Emancipation Park itu adalah simbol dari supremasi kulit putih.

Mengutip Wikipedia, Robert Edward Lee adalah perwira militer yang terkenal sebagai jenderal konfederasi selama Perang Saudara Amerika. Lee merupakan lulusan terbaik Akademi Militer Amerika Serikat. Lee dikenal sebagai seorang ahli strategi dan banyak sejarawan militer memuji dirinya.

Baca: Bentrokan Rasialis Kembali Mengguncang Amerika Serikat

Semasa karirnya di militer, Lee bertugas mengawasi pasukan konfederasi selama Perang Sipil (civil war) berlangsung di Amerika Serikat. Lee menjadi pahlawan di AS Selatan. Kelompok supremasi kulit putih menganggap patung Jenderal Robert E Lee sebagai simbol pahlawan mereka.

Belakangan, patung tersebut dipindahkan pemerintah setempat menyusul adanya kritik dan protes karena patung tersebut dinilai sebagai simbol rasisme. Ada upaya mobilisasi massa mendukung pemindahan patung tersebut dari tempat umum karena juga dinilai sebagai simbol pejuang perbudakan, jauh dari realitas kehidupan Amerika modern.

Baca Juga:  Apa Arti Penyebaran Rudal Jarak Jauh Rusia Bagi Skandinavia?

Alhasil, pendukung supremasi kulit putih (Klu Klux Klan) protes dan tidak terima patung pahlawannya dipindah. Mereka lalu menggelar aksi demonstrasi. Celakanya, saat aksi, kelompok kulit putih itu mendapat cemoohan dari ratusan demonstran yang menjadi rival mereka. Alhasil, aksi saling pukul pun berlangsung.

Lebih parah lagi, kaum nasionalis kulit putih dan aktivis sayap kanan mengenakan helm dan memegang perisai simbol kelompok Klu Klux Klan. Sekadar catatan, Klu Klux Klan adalah sebuah kelompok rasis ekstrem di Amerika Serikat yang berdiri pada tanggal 24 Desember 1865. Kelompok ini berkeyakinan bahwa ras kulit putih adalah ras yang terbaik. Mereka mendirikan organisasi tersebut dengan maksud untuk berjuang memberantas kaum kulit hitam dan minoritas di AS.

Hingga saat ini, di Amerika diperkirakan sedikitnya masih ada sekitar 4 juta orang yang tergabung dalam kelompok Ku Klux Klan.

Southern Poverty Law Center menyebut aksi protes itu bisa menarik sebanyak 2-6 ribu orang sebagai sebuah kumpulan dan menjadi pertemuan kelompok supremasi kulit putih terbesar selama beberapa dekade terakhir di Amerika Serikat. (ed)

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Editor: Eriec Dieda

Related Posts