Mancanegara

Bentrokan Rasialis Kembali Mengguncang Amerika Serikat

NUSANTARANEWS.CO, Virginia – Bentrokan terjadi dalam unjuk rasa pendukung supremasi kulit putih di Charlottesville, Virginia, AS. Polisi negara bagian telah menangkapi para pengunjuk rasa dan pelaku bentrokan di lokasi demonstrasi. Dilansir dari CNN, kepolisian negara bagian Virginia menyatakan telah melakukan penangkapan dengan jumlah yang tidak ditentukan, dimulai sesaat setelah menyatakan bahwa unjuk rasa di Emancipation Park itu tak berizin.

Gubernur Virginia Terry McAuliffe telah mengumumkan keadaan darurat sebagai respons negara terhadap bentrokan di “Unite the Right” pada Sabtu (12/8) di Charlottesville. Gubernur Terry  menyalahkan para demonstran yang kebanyakan berasal dari luar negara bagian. “Saya jijik dengan kebencian, fanatisme dan kekerasan yang dibawa para demonstran ke negara bagian kita dalam 24 jam belakangan,” katanya.

Menyikapi bentrokan berdarah tersebut, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam keras bentrokan dan kebencian antara pendukung supremasi kulit putih dan kelompok yang kontra mereka dalam unjuk rasa di Charlottesville, Virginia, Sabtu (12/8).

Baca Juga:  Rusia Menyambut Kesuksesan Luar Angkasa India yang Luar Biasa

Presiden Amerika ke-45 itu pun meminta otoritas ‘mempelajari’ bentrokan tersebut.

Seperti diberitakan, aktivis sayap kanan dan pendukung supremasi kulit putih yang turun ke jalan di Charlottesville, Virginia seharusnya hanya memprotes keputusan pemerintah kota setempat yang ingin memindahkan patung Jenderal Konfederasi Robert E. Lee dari Emancipation Park.

Seperti diketahui, Patung Jenderal Konfederasi Robert E. Lee dari Emancipation Park itu adalah simbol dari supremasi kulit putih

Tidak jelas apa asal muasal yang menyebabkan bentrokan terjadi. Yang jelas, ada beberapa pria kulit putih yang mengenakan helm, memegang perisai, dan berteriak-teriak: “Darah dan tanah!” Kelompok lain bahkan meneriakkan “Bersihkan sampah Nazi dari jalanan kita!”

Pihak kepolisian setempat dengan bekerja keras berhasil menyingkirkan para demonstran dari lokasi TKP – namun kelompok-kelompok kecil demonstran masih berkeliaran. Sebagian dari telah diamankan.

Sekitar seribu personel polisi telah diterjunkan untuk mengamankan lima sampai enam ribu orang yang terlibat bentrokan. Southern Poverty Law Center menyebut aksi protes itu sebagai kumpulan pembenci yang terbesar selama beberapa dekade terakhir di Amerika Serikat.

Baca Juga:  Apakah Orban Benar tentang Kegagalan UE yang Tiada Henti?

Kebencian itu ‘disebarkan’ salah satunya oleh ekstremis sayap kanan dan anggota Ku Klux Klan yang datang ke Charlottesville beberapa bulan belakangan, sehubungan dengan rencana penghapusan jejak Konfederasi, termasuk pemindahan patung Jenderal Robert E. Lee. (Aya)

Related Posts

1 of 17