Gara-gara Daya Beli Masyarakat Turun, RAPBD Jatim 2018 Turun, DPRD Kecewa

Anggota Komisi C DPRD Jatim, Malik Effendi mengaku sangat kecewa dengan fakta penurunan RAPBD Jawa Timur 2018. (Foto: Yudhie/NusantaraNews)

Anggota Komisi C DPRD Jatim, Malik Effendi mengaku sangat kecewa dengan fakta penurunan RAPBD Jawa Timur 2018. (Foto: Yudhie/NusantaraNews)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jaw Timur kecewa atas turunnya Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Jatim tahun 2018 yang hanya sebesar Rp 12,7 miliar. Angka ini diketahui lebih kecil dibandingkan tahun 2017, di mana RAPBD Jatim mencapai Rp 13 miliar.

Anggota Komisi C DPRD Jatim, Malik Effendi mengaku sangat kecewa dengan fakta penurunan RAPBD tersebut.

“Kami kecewa karena anggaran operasional Pemprov naik. Ini tak seimbang dengan RAPBD Jatim 2018,” ujar Malik Efendi di Surabaya, Senin (30/10/2017).

Baca Juga:
Daya Beli Masyarakat Menurun, Tersandera Pembangunan Infrastruktur
Pengamat: Melihat Pertumbuhan Pasar Tradisional, Daya Beli Masyarakat Memang Menurun

Politisi PAN ini mengatakan alasan Pemerintah Provinsi Jatim di balik menurunnya RAPBD ini sangat tidak masuk akal. Pemprov sendiri beralasan karena sepinya pemasukan akibat menurunnya daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor.

“Data dari Gaikind, daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor mengalami kenaikan dari tahun 2016 hingga 2017 yakni 5 persen. Mana yang lesu?” tukasnya.

Sehingga, alasan Pemrov tersebut dinilai MAlik sangat tidak masuk akal dan sulit diterima.

Pewarta: Tri Wahyudi
Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews

Exit mobile version