Hankam

Faktor Cuaca dan Medan Terjal Picu Pencarian Helikopter M-17 Tak Maksimal

Kapendam Cendrawasih Muhammad Aidi (Foto Istimewa)
Kapendam Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi Mengatakan Faktor Cuaca dan Medan Terjal Picu Pencarian Helikopter M-17 Tak Maksimal. (Foto Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kapendam Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengungkapkan faktor cuaca yang tak bersahabat serta medan darat yang terjal memicu proses pencarian Helikopter M-17 yang hilang kontak di wilayah Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Papua menjadi tidak maksimal.

Dalam proses pencarian jalur udara, TNI telah mengerahkan dua unit helly Bell 412 milik penerbad TNI AD dan pesawat CN235 milik TNI AU.

“Kendala utama yang dihadapi dalam upaya pencarian ini khususnya untuk jalur udara adalah faktor cuaca, sepanjang hari di wilayah Oksibil tertutup kabut tebal dengan visibility yang sangat rendah hanya berkisar antara 10 hingga 50 meter. Tentunya sangat membahayakan penerbangan,” ungkap Kolonel Inf Muhammad Aidi, Sabtu (29/6/2019).

“Hal ini menyebabkan pencarian lewat jalur udara untuk hari ini tidak dapat dilaksanakan secara maksimal,” sambungnya.

Baca Juga:
Ini Daftar Penumpang Helikopter M-17 yang Hilang Kontak di Oksibil Papua
Ini Kronologi Hilangnya Helikopter TNI di Oksibil Papua

Baca Juga:  DanSub Den Pom AD Nunukan Tegaskan Netralitas TNI di Pilkada Adalah Harga Mati

Sementara untuk jalur darat, lanjut dia, terkendala dengan medan geografis yang sangat berat, kontur medan pegunungan dan jurang terjal dan tertutup dengan hutan lebat, sementara infrastruktur sangat terbatas. Untuk jalur darat telah dikerahkan satu SSK personel SAR gabungan  terdiri dari unsur TNI, Polres Pegunungan Bintang, Basarnas Provinsi Papua dan sukarelawan masyarakat.

Aidi menjelaskan, sebagian besar antara satu daerah dengan daerah lain tidak terhubung dengan ruas jalan kendaraan darat. Sehingga hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki melalui jalan setapak atau menerobos hutan belantara.

“Selain itu wilayah Pegunungan Bintang sebagian besar merupakan blank spot area tampa sinyal handphone. Hal tersebut tentunya menghambat komunikasi dan informasi dari masyarakat,” ujarnya.

Sebagai informasi, pada Jumat pagi (28/6) sekitar pukul 11.45 WIT, helikopter milik TNI yang membawa 12 penumpang mengalami hilang kontak. Pesawat ini mengembang misi pendorongan logistik (dorlog) ke pos-pos pengaman TNI di perbatasan RI-PNG wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, diantaranya ke Distrik Okbibab di lanjutkan ke Distrik Oksibil.

Baca Juga:  Lanal Nunukan Berhasil Gagalkan Penyelundupan Shabu Dari Malaysia

Pewarta: Romandhon

Related Posts

1 of 3,050