Politik

Fahri Hamzah Sayangkan Pemerintah Saat Agama Dianggap Jadi Ancaman

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyayangkan dengan rezim saat ini yang seolah-olah menganggap agama sebagai ancaman. Ini menyusul penangkapan oleh pihak kepolisian terhadap sekelompok orang yang disebut sebagai Muslim Cyber Army (MCA).

Menurut Fahri tidak bijak memakai istilah ‘Muslim Cyber Army’ sebab nama Muslim yang menempel pada orang-orang di dunia maya ini umum sifatnya. “Usul saya, proses aja pidananya sesuai hukum. Tapi menyeret nama Islam seperti dalam kasus War On Terror USA itu bikin dunia hancur,” tulis Fahri dikutip dari Instagram resminya, Kamis (1/3/2018).

Dirinya menyebut, selama ini polisi sering tidak sensitif melihat dinamika di masyarakat. Terutama dinamika media sosial. Ada yang nakal sedikit sekali ya itulah kurva normal dalam masyarakat, maka itu harusnya diisolasi. “Jangan memancing yang banyak, akhirnya bikin orang salah paham dan marah,” terangnya.

Fahri menambahkan, kenapa pengelola Polkam di negeri ini tidak belajar dari masa lalu? “Apa sih yang bikin jutaan orang turun ke jalan? Kenapa membiarkan eskalasi kekecewaan? Belajar dong dan jangan terus-menerus menganggap kalau sudah menangkap, semua masalah selesai,” sambungnya.

Baca Juga:  Ketuk Rumah Warga Ajak Coblos Nomor 2, Dulur Bu Lilik Optimis Khofifah-Emil Menang Tebal di Surabaya

Dalam kasus Saracen, MCA, dkk itu, pria kelahiran Sumbawa itu bertanya, kenapa yang dipancing identitas agamanya hanya kelompok yang memakai nama “Islam” dan “Muslim” atau yang memakai simbol itu? Kenapa pretensinya kepada konsep “Jamaah Islamiyah”? Apakah Polri memakai teori teroris dalam memantau socmed?

“Pak Jokowi sibuk memperbaiki nama dengan membebaskan ABB segala dan dikasi berobat setelah lama kezaliman kepada orang tua itu diabaikan bertahun-tahun. Tetapi di bawah, kepada kelompok agama, (intimidasi) terus direproduksi oleh aparat negara. Ini kan jadinya sia-sia saja,” ungkap mantan politisi PKS tersebut.

Fahri menilai pemerintah sekarang ini dianggap tidak tahu cara membuat tenang orang Islam. “Sebab kalau orang Islam gelisah pasti semua gelisah. Satu sisi ingin obral tapi di bawah jual mahal. Ya gak selesai-selesai sampai pemilu. Urus HRS aja pak Jokowi gak sanggup,” terangnya.

Pewarta: M. Yahya S.
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 53