Ekonomi

Equinor Temukan Cadangan Minyak Terbesar Tahun Ini

Equinor Temukan Cadangan Minyak Terbesar Tahun Ini
Equinor Temukan Cadangan Minyak Terbesar Tahun Ini/Foto: Sputnik

NUSANTARANEWS.COEquinor temukan cadangan minyak terbesar di laut utara tahun ini. Raksasa energi yang dikelola oleh pemerintah Norwegia ini mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan minyak dan gas di sumur eksplorasi Echino South, yang terletak di ladang Fram di Laut Utara. Cadangan matang tersebut diperkirakan sebesar 100 juta barel setara minyak.

Sebagai perbandingan, ladang minyak utama seperti Gina Krogh dan Edvard Grieg yang ditemukan pada dekade sebelumnya masing-masing memiliki 198 dan 283 juta barel minyak.

“Kami membuat salah satu penemuan terbesar tahun ini di area yang paling matang di landas kontinen Norwegia (NCS), tidak jauh dari lapangan Troll,” Nick Ashton, wakil presiden senior Equinor untuk eksplorasi di Norwegia dan Inggris, mengatakan dalam sebuah pernyataan perusahaan pada hari Rabu.

“Ini menunjukkan peluang yang masih ada untuk penciptaan nilai dan pendapatan dari industri ini,” tambahnya.

“Setelah lebih dari 50 tahun survei geologis di NCS, kami masih mempelajari sesuatu yang baru dan menemukan hidrokarbon di mana kami sebelumnya berpikir tidak ada,” lanjut Ashton.

Baca Juga:  Sumenep Raih Predikat BB Dalam SAKIP 2024, Bukti Komitmen terhadap Akuntabilitas Publik

Bidang Fram terletak sekitar 20 kilometer utara dari bidang Troll dan sekitar 120 kilometer barat laut kota Bergen, Norwegia. Daerah ini memang telah dikenal kaya akan sumber daya minyak dan gas.

Sumur yang dibor oleh rig pengeboran Deepsea Atlantic mencapai kedalaman 2.947 meter di bawah permukaan laut. Sedangkan kedalaman laut mencapai 350 meter.

Karena penemuan ini terletak dekat dengan bidang yang ada, maka dapat dengan mudah dihubungkan ke pipa, platform, dan infrastruktur operasi.

“Ini berarti bahwa investasi rendah dan sumber daya dapat digunakan dengan cepat”, kata Morten Eek penasihat komunikasi Equinor.

Pada tahun 2019, Equinor telah mengebor lebih dari 20 sumur eksplorasi, dan perusahaan telah membuat penemuan di setiap sumur lainnya.

“Sejauh ini, kami telah menemukan lebih banyak minyak dan gas daripada yang kami lakukan sepanjang tahun lalu,” ujar Eek.

Pada tahun 2018, Statoil mengubah namanya menjadi Equinor. Nama baru, yang berbasis pada akar kata kesetaraan dan keseimbangan yang mencerminkan komitmen hijau perusahaan.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Gelar RDP Terkait Tarif Kargo di Pelabuhan Tunontaka

Sektor minyak dan gas menyumbang sekitar 22 persen dari PDB Norwegia dan 67 persen lainnya berasal dari ekspor. (Alya Karen)

Related Posts

1 of 3,051