Politik

Enggan Terlibat Pilpres 2019, Natalius Pigai Lebih Pilih Perjuangkan Rakyat Papua

paniai, natalius pigai, pedalaman papua, revolusi nguntal, kemiskinan, kepemimpinan jokowi, pengangguran, revolusi mental, nusantaranews
Kabupaten Paniai, Papua, Indonesia. (Foto: YouTube)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai memilih menjadi seorang kritikus untuk mengisi ruang kosong yang tidak diisi oleh negara, daripada menjadi juru bicara pasangan calon presiden-calon wakil presiden Pemilu 2019.

Pigai menyebut dirinya lebih baik berada di posisi netral. Pasalnya, oposisi yang berkualitas jika berada di posisi netral sebagai artikulator soal-soal substansial dan artifisial kaum marginal.

“Saya berkomitmen tetap menjalankan kritik untuk mengisi ruang kosong yang tidak diisi oleh negara, menjaga keseimbangan antara kekuasaan dan rakyat,” kata Pigai melalui pesan tertulis, Jakarta, Kamis (20/9/2018).

Dia mengatakan dirinya lebih nyaman menjadi seorang artikulator kepentingan rakyat dan kaum marginal.

“Kritik dan oposisi yang baik, terkontrol dan berkualitas jika kita lakukan secara independen, objektif, imparsial akan terus saya lakukan sampai masa jabatan pemerintah ini berakhir Oktober 2019,” ujar Pigai.

Pria kelahiran Kabupaten Paniai, Papua ini meyakini rakyat Papua akan terus menjadi kaum marginal, disiksa, dianaiaya, dijajah bahkan dibunuh, terlepas siapapun yang akan terpilih menjadi presiden.

Baca Juga:  Kiai Ahmad Hasan Restui dan Dukung Luluk-Lukman Menang di Pilgub Jawa Timur

“Setelah 2019, siapapun yang terpilih menjadi Presiden sebagai aktivis Kemanusian di Papua berkeyakinan bahwa rakyat Papua tetap menjadi marginal, kaum yang disiksa, dianiaya, dibunuh dan berada seakan-akan orang-orang terjajah sebagaimana juga dilakukan pemerintahan Jokowi saat ini,” ungkap Pigai. (eda/nn/nvh)

Editor: M Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,142