Inspirasi

Empat Pilar Dibutuhkan Untuk Menjaga Keutuhan NKRI

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin, mengingatkan bahwa kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan MPR RI  sudah berubah nama. Dulu, pada zaman Ketua MPR Taufiq Kiemas, sosialisasi yang di laksanakan MPR itu bernama Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Berbegara. Tetapi pada awal kepemimpinan MPR Periode 2014-2019, nama itu berubah menjadi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Perubahan nama itu, menurut Mahyudin, adalah buah dari Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melarang MPR memakai istilah Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Putusan itu diambil setelah munculnya gugatan sekelompok masyarakat  yang melakukan Judicial Reiview ke MK atas istilah Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

“Setelah berkonsultasi dengan MK, MPR kemudian mengubah nama sosialisasinya menjadi, Sosialisasi Empat Pilar MPR RI,” ungkapnya kepada wartawan, Jakarta, Rabu (29/3/2017).

Mahyudin menjelaskan, perubahan nama sosialisasi karena sebelumnya, Ketua Community Learning Centre Sri Pamungkas salah dalam penyebutan istilah sosialisasi. Mahyudin berharap, setelah dirinya mengoreksi, ke depan tidak ada lagi yang melakukan kesalahan dalam penyebutan istilah Sosialisasi Empat pilar MPR RI.

“Dulu saya mendapat penataran P4, tetapi apa yang dilakukan MPR sekarang bukan untuk menyampaikan penataran seperti dahulu, tapi mengingatkan kembali kalau kita memiliki nilai-nilai luhur peninggalan nenek moyang,” ujarnya.

Empat pilar, lanjut Mahyudin, dibutuhkan karena masuknya nilai-nilai asing ke Indonesia berjalan terus menerus, melalui berbagai media. Karena itu MPR merasa perlu untuk mensosialisasikan empat pilar agar keutuhan NKRI bisa terjaga.

“Apalagi saat ini banyak muncul kelompok masyarakat yang hendak memerdekakan diri dari NKRI,” katanya menambahkan. (DM)

Reporter: Romandhon

Related Posts

1 of 40