Mancanegara

Ekonom Konstitusi: Elvira Nabiullina Sosok di Balik Kemenangan Putin

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Vladimir Putin kembali terpilih menjadi presiden Rusia untuk yang keempat kalinya. Kemenangan ini menempatkan Putin sebagai salah satu Presiden terlama dalam sejarah Negara Federasi Rusia itu. Putin diketahui menang telak dalam Pilpres Rusia sekaligus menyingkirkan capres lain seperti Vladimir Zhirinovsky, Ksenia Sobchak, Grigory Yavlinsky, Pavel Grudini dan Alexei Navalny. Putin meraup 76,67 persen suara dari 144,3 juta penduduk Rusia.

Menurut Ekonom Konstitusi, Defiyan Cori, kunci di balik kemenangan Putin ialah sosok Ekonom bernama Elvira Nabiullina. Walaupun, tukas Cori, Putin bisa mencapai kemenangan dan terpilih kembali sebagai Pemimpin Rusia, tentu saja tak terlepas dari dukungan pemilih atau rakyat yang mencintainya.

Untuk itu, Cori mengurai satu pertanyaan tentang apa yang membuat Putin kembali sebagai Presiden Rusia selain faktor dukungan politik, bagaimana sebenarnya perkembangan ekonomi Rusia yang hanya masuk dalam rangking 6 (enam) besar dunia?

“Pertumbuhan Ekonomi Rusia tidaklah begitu bagus, hanya saja pemerataan ekonomi dan hasil-hasil pembangunannya lah yang membuat Putin dicintai rakyatnya. Tingkat pengangguran di Rusia tak begitu besar, hanya 5,4 persen (data Juni, 2016) padahal secara makro ekonomi pada saat itu keadaan ekonomi Rusia tidak begitu bagus,” jelas Cori melalui pesan elektroniknya, Jakarta, Sabtu (24/3/2018).

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

Cori mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Rusia sejak Tahun 2014 memburuk, rata-rata hanya mencapai antara 1,5-2 persen lebih, bahkan lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) memperkirakan bahwa ekonomi Rusia akan mengalami resesi. Alasannya cukup kuat, sebab tingkat inflasi Rusia mencapai 12 persen lebih dan tingkat kemiskinan mencapai 14 persen lebih. Secara teori ekonomi makro kapitalisme, perkembangan ekonomi Rusia ini adalah anomali, tak sesuai teks ekonomi arus utama (mainstream).

“Namun demikian, Produk Domestik Bruto (PDB/GDP) dari indikator ekonomi makro itu justru cukup tinggi, yang berarti nilai tambah industri benar-benar dinikmati industri atau rakyat Rusia sendiri,” papar Cori.

Menurut Cori, adalah sosok Elvira Nabiullina yang saat ini menjadi Gubernur Bank Sentral Rusia, yang sama-sama menempuh pendidikan ekonomi di USA, perempuan juga dan tak beda dengan Menteri Keuangan Republik Indonesia saat ini. “Lalu, apa yang membuat perbedaan kedua orang ini, adalah pada kepercayaan kelembagaan dalam menangani ekonomi negaranya. Elvira tak menggunakan teori yang dianjurkan oleh IMF dan WB, sebaliknya dengan Sri Mulyani,” ujarnya.

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Terkait sosok Putin, Cori berkata: “Inilah pemimpin yg dicintai rakyatnya tapi dibenci dunia internasional.”

Pewarta: Achmad S.
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 7