PeristiwaTerbaru

DPR Harapkan Tewasnya Santoso Dapat Melumpuhkan Seluruh Jaringan Terorisnya

Fadli Zon/IST
Fadli Zon/IST

NUSANTARANEWS.CO – Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, mengungkapkan bahwa tewasnya Santoso di Pegunungan Tambarana, Palu, Sulawesi Tengah, oleh Satuan Tugas (Satgas) Tinombala semoga dapat melumpuhkan jaringan kelompok yang dipimpinnya secara keseluruhan.

“Keberhasilan Satgas Tinombala dalam operasi di Pegunungan Tambarana patut diapresiasi. Tewasnya Santoso kita harapkan dapat melumpuhkan kelompok teroris yang dipimpinnya,” ungkapnya seperti dikutip dari siaran pers, Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Sementara itu, Fadli Zon juga menyebutkan bahwa pentingnya pendekatan yang lebih holistik dalam memberantas terorisme di Indonesia. Menurutnya, setidaknya ada tiga faktor umum yang menjadi pendorong menguatnya terorisme.

“Pertama yaitu faktor domestik, seperti kemiskinan, pendidikan yang rendah, serta perlakuan hukum yang tidak adil. Kedua yaitu faktor internasional. Dikarenakan terorisme ini sudah menjadi transnational issue, maka kelompok teroris juga memiliki jaringan internasional yang cukup kuat dalam mendukung aspek logistik, pendanaan, dan juga ikatan emosional. Ketiga yaitu faktor kultural, dimana masih banyak ditemukan pemahamam yang sempit dalam menterjemahkan nilai nilai agama yang berkembang di tengah kelompok masyarakat,” ujar Fadli.

Baca Juga:  Pelantikan DPC PWRI Sumenep 2024: Anugerah Tokoh dan Sinergi untuk Kemajuan Daerah

Oleh karena itu, Fadli Zon mengatakan, terorisme tidak cukup diselesaikan dengan upaya penindakan saja, namun juga pada level pencegahan.

“Pendekatan criminal justice system terhadap kelompok teroris harus diiringi dengan pendekatan ekonomi, sosial, dan budaya dalam kerangka pencegahan agar tidak terulang lagi kedepannya,” katanya.

Tak lupa, Fadli Zon juga memberikan apresiasinya terhadap Satgas Tinombala yang merupakan tim gabungan dari TNI-Polri yang telah banyak sekali pengorbanan yang diberikan oleh para anggota Satgas Tinombala sejak beroperasi pada Januari 2016. “Keberhasilan operasi ini juga menunjukkan kompaknya Polri dan TNI kita dalam menjalankan tugas di lapangan,” ungkap Politisi dari Partai Gerindra itu.

Sekadar informasi, Abu Wardah Santoso merupakan buronan teroris yang paling dicari Kepolisian Indonesia. Beberapa tindakan kriminalnya antara lain turut merencanakan bom bunuh diri di Polres Poso tahun 2013, yang diikuti ledakan serupa di Mapolres Palu dan Mapolres Palu Timur. Kejadian serupa juga terjadi pada 2014, di Pos Polmas Pantango Lembah. Aksi bom lain yang melibatkan dirinya adalah bom pos Natal pasar sentral Poso. Santoso juga mengaku sebagi bagian dari jaringan ISIS di Indonesia. (Deni/Red)

Related Posts

1 of 3,077