NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktur Lembaga Kajian dan Survei Nusantara (Laksnu) Gugus Joko Waskito mengatakan bahwa ungkapan ‘Jawa adalah kunci’ masih sangat relevan untuk memperbicangkan Pilpres 2019. Pasalnya, kata dia, jumlah pemilih saat ini yang sekitar 190 juta hampir 70% sebarannya di Pulau Jawa.
Pilkada serentak 2018 di mana 3 provinsi di Pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur) termasuk yang melaksanakan Pilgub serentak menjadi barometer Pilpres 2019. DPT terkini KPU Jabar 24, 5 %, Jateng 21 % dan Jatim 21,3 % dari total pemilih Pemilu 2019. 66, 8 % pemilih Pilgub di 3 provinsi Pulau Jawa tersebut adalah pemilih Pemilu 2019.
“Maka, siapa pemenang di 3 Pilgub pulau Jawa tersebut menentukan arah dukungan dan koalisi Pilpres 2019. Kalau kita analisa survei terkini bulan Februari 2018 dari beberapa lembaga survei, maka peta kekuatan Pilgub saat ini adalah Ridwan Kamil-Uu atau Dedy Mizwar-Dedy Mulyadi untuk Jabar, Ganjar-Yasin untuk Jawa Tengah dan Khofifah-Emil atau Gus Ipul-Puti yang nasih bersaing ketat di Jatim,” ujar Gugus dalam siaran persnya, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Gugus menjelaskan dari Peta Pilgub tersebut, maka partai pengusung calon yang berpotensi menguasai Jawa adalah PDI-P, PPP, dan Golkar jika pertimbangannya adalah dari kader Parpol mana cagub-cawagub potensial yang akan memenangkan pertarungan pada Pilgub 2018.
“Sebagaimana kita ketahui Ganjar Pranowo Cagub Jateng dan Puti Guntur Soekarno Putri Cawagub di Jatim adalah Kader PDI-P, Uu Ruhzanul Ulum Cawagub di Jabar (Pasangan Ridwan Kamil) dan Taj Yasin Cawagub di Jateng (pasangan Ganjar Pranowo) adalah kader dan pengurus PPP, dan Deddy Mulyadi Cawagub di Jabar adalah kader Golkar. Ketiga Parpol tersebut (PDI-P, PPP dan Golkar) adalah partai koalisi pendukung Jokowi dan sudah declare mengusung kembali Jokowi sebagai capres 2019,” papar Gugus.
Kalau demikian, maka Pilgub 2018 di 3 propinsi Pulau Jawa menurut saya menentukan siapa bakal cawapres yang akan dipinang Jokowi untuk memuluskan keterpilihan kembali Jokowi pada Pilpres 2019. Jika Ridwan Kamil-UU, Ganjar-Yasin dan Gus Ipul-Puti, menang pada Pilkada Jabar, Jateng dan Jatim, maka PDI-P dan PPP yang punya peluang untuk mendorong kadernya sebagai bakal cawapres Jokowi, namun jika di Jatim Khofifah-Emil Dardak memenangkan Pilkada, maka di 3 provinsi tersebut PPP akan mendapatkan dampak elektoral pada Pemilu 2019 dan kader PPP punya peluang cukup besar untuk dipinang Jokowi sebagai cawapres 2019.
Golkar sudah mengerucut untuk mendorong Ketua Unum Golkar Airlangga Hartarto untuk mendampingi Jokowi, PPP sepertinya mengusung Ketua Umum PPP Romahurmuziy untuk bisa mendampingi Jokowi, tinggal PDI-P yang belum bisa ditebak siapakah yang akan direkomendasikan untuk mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019.
“Meskipun Jokowi yang akan memilih Cawapres pendampingnya pada Pilpres 2019, Jawa adalah barometer politik nasional, dan Pilgub 2018 di 3 provinsi Pulau Jawa adalah kunci siapa yang akan dipinang Jokowi sebagai cawapres pada Pemilu 2019,” ungkapnya.
Pewarta: Yahya Supraba
Editor: Eriec Dieda