EkonomiPolitik

Gagasan Kiai Ma’ruf Soal Ekonomi Syariah Dinanti untuk Perbaiki Perekonomian Indonesia

kiai ma'ruf, ma'ruf amin, kma, korban bencana, bencana alam, bencana donggala, bencana mamuju, bencana sulteng, nusantaranews, nusantara news, nusantara
Dalam kunjungannya di Pondok Pesantren Bumi Sholawat Tulangan, Jawa Timur, Sabtu (29/9/2018), KH Ma’ruf Amin (KMA) mengajak para santri untuk bersama mendoakan dan membantu meringankan beban para korban bencana alam di Donggala dan Mamuju. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Calon wakil presiden KH Ma’ruf Amin memiliki gagasan besar tentang ekonomi syariah. Sebab, dirinya telah diangkat sebagai Guru Besar Ekonomi Syariah oleh sejumlah perguruan tinggi di tanah air.

Menghadapi Pilpres 2019, cawapres yang mendampingi Joko Widodo ini mengajukan jargonnya yakni Arus Baru Ekonomi Indonesia, atau lengkapnya Ekonomi Syariah Sebagai Triger Terwujudnya Era Baru Ekonomi Indonesia.

Baca juga: Ekonomi Syariah, Pilar Perdamaian Global

Gagasan ekonomi syariah ini sangat besar. Bahkan disebut menjadi salah satu pilar perdamaian global, sekaligus menjadi solusi alternatif dari semakin tingginya kesenjangan sosial dan kesenjangan ekonomi penduduk dunia antara golongan miskin (the have not) dengaan golongan kaya (the have).

Namun, pelaksanaan sistem ekonomi syariah (Islamic finance) di Indonesia masih dihadang sejumlah persoalan. Salah satunya ialah rendahnya permintaan gaya hidup (life style) syariah di Indonesia lantaran masih meluasnya persoalan kemiskinan.

Baca juga: Pemikiran KH Ma’ruf Amin: Ekonomi Syariah Sebagai Triger Terwujudnya Era Baru Ekonomi Indonesia

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Aliansi Pencerah Indonesia (API) berharap Kiai Ma’ruf bisa menyampaikan gagasannya tersebut secara faktual pada kampanye Pilpres 2019. Menurut API, kondisi perekonomian Indonesia membutuhkan solusi nyata, bukan sekadar ide dan gagasan semata.

“Tentu kita juga perlu mendengar, mungkin Kiai Ma’ruf punya jurus bagaimana mengembangkan ekonomi syariah dan industri halal,” ujar sekjen API, Pedri Kasman dikutip dari keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (5/10/2018).

Baca juga: Indonesia Berpotensi Besar Mengembangkan Industri Halal

“Kiai harus menawarkan ide yang terpola, terukur dan memungkinkan untuk dilaksanakan. Tidak bisa hanya seperti khutbah di mimbar Jum’at atau di acara tabligh akbar,” sambung Pedri.

(gdn/anm/nvh)

Editor: Gendon Wibisono

Related Posts

1 of 3,160