NUSANTARANEWS.CO – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan telah menyetujui anggaran 700 miliar dolar AS kepada Pentagon, termasuk untuk keperluan kenaikan gaji pasukan dan dana untuk sejumlah proyek khusus.
Kongres AS telah mengirimkan versi final UU Otorisasi Pertahanan Nasional 2018 (NDAA) kepada Presiden Trump pada akhir November lalu dan telah ditandatangani pada Rabu (13/12).
Dilaporkan, UU NDAA ini diperkirakan menaikkan gaji pasukan terbesar untuk personil militer AS dalam 8 tahun terakhir. Wajar saja naik, karena AS akan mengerahkan operasi militer terbesar dibandingkan tahun 1980-an silam.
Mark-up akhir mengalokasikan 634 miliar dolar AS untuk operasi Pentagon dan 66 miliar dolar sisanya untuk dana operasi darurat di luar negeri (OCO) yang secara khusus ditujukan untuk pendanaan operasi di Irak, Arghanistan, Suriah dan tempat-tempat lain.
“Mereka akan difasilitasi dengan perlatan terbaru sebagai pendukung, yang terbaik yang pernah anda dapatkan sejauh ini,” ujar Trump seperti dikutip thewarfiles, Rabu (13/12).
Selain itu, UU NDAA juga mengalokasikan untuk pembelian berbagai sistem persenjataan.
Secara khusus, Kongres mengotorisasi pengeluaran sebesar 10,6 miliar dolar untuk 94 pesawat Joint Strike Fighter. Ini diterjemahkan menjadi 60 unit F-35A untuk USAF (Angkatan Udara), 24 unit F-35B untuk USMC (Marinir), dan 10 unit F-35C untuk USN (Angkatan Laut).
Tak hanya itu, pasukan-pasukan itu juga akan ditambah sebanyak 24 unit F/A-18 Super Hornet. Dan kesemuanya telah disetujui. Namun, Angkatan Laut akan diprioritaskan dari tambahan tersebut mengingat matra ini disebut kekurangan pesawat.
Lebih lanjut, dalam UU tersebut juga telah dietujui dana 103 juta dolar AS untuk pengadaan pesawat tempur A-10. Selanjutnya, lebih dari 12 miliar dolar telah dialokasikan ke Badan Pelaksana Rudal (MDA) untuk meningkatkan kemampuan pertahanan rudal cepat guna melawan ancaman Korea Utara.
Kemudian, kongres AS juga menyetujui 705 juta dolar untuk program pertahanan rudal yang dikembangkan bersama Israel. Rinciannya, 290 juta dolar untuk anggaran tetap dan 268,5 juta dolar untuk penelitian, pengembangan dan pengujian.
Sebanyak 65 juta dolar lainnya telah dialokasikan untuk penelitian dan pengembangan rudal jarak menengah yang diluncurkan di darat untuk menutupi kesenjangan kemampuan dengan Rusia tanpa melanggar Traktat Angkatan Nuklir Jangka Menengah (Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty/INF) tahun 1987. (red)
Editor: Eriec Dieda