EkonomiLintas Nusa

Desa Banasareh Canangkan Destinasi Wisata Madu

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat desa, Pemerintah Desa Banasare Kecamatan Rubaru Sumenep terus melakukan pengembangan potensi desa yang dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat. Salah satunya membudidayakan ternak lebah madu.

Kepala Desa Banasareh Sarbini mengatakan potensi desa saat ini perlu dikembangkan dan didukung sehingga masyarakat mampu menciptakan kemandirian ekonomi. Dalam hal ini, pemerintah desa akan membantu dan terus mengembangkan sehingga nantinya Desa Banasareh dikenal dengan penghasil madu.

“Ke depan kita akan bantu pengembangan dan pemasaran sehingga hasil madu dari petani cepat terjual,” terangnya, Rabu (21/2/2018).

Sementara itu, Camat Rubaru Arif mengatakan potensi Desa Banasareh sangat menjajikan di samping pertanian holtikultura di desa tersebut juga cocok untuk budidaya lebah. Terbukti, saat ini Desa Banasareh sekali panen madu dapat menghasilkan 500 – 800 botol. Ini potensi yang terpendam yang harus dikembangkan. Menurutnya pemerintah Desa Banasareh harus peka terhadap potesi desanya.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Akan Perjuangkan 334 Pokir Dalam SIPD 2025
Forpimcam Rubaru ikut melakukan panen madu di Desa Banasareh Kecamatan Rubaru Sumenep. (Foto: Mahdi Alhabib/NusantaraNews)
Forpimcam Rubaru ikut melakukan panen madu di Desa Banasareh Kecamatan Rubaru Sumenep. (Foto: Mahdi Alhabib/NusantaraNews)

Arif mencanangkan potensi lebah madu cocok dikemas dengan destinasi wisata madu dan bunga. Dia menjelaskan kedepan akan dibuatkan destinasi wisata madu sekaligus tanaman bunga bunga. Tumbuhan bungan menjadi tempat selfi bagi pengunjung yang hendak menikmati madu asli, serta menjadi asupan bagi lebah untuk menghasilkan madu.

“Ke depan desa harus mandiri secara ekonomi, sudah saatnya masyarakat desa punya penghasilan di desa sendiri. Dengan memanfaatkan potensi desa lebih modern, melalui destinasi wisata serta produk unggulan desa,” harapnya.

Ditanya soal pengembangan lebah madu, Arif mengaku saat ini sudah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pertanian. Dinas pertanian langsung tanggap dan ikut bersama melakukan panen madu di Desa Banasareh.

Sementara menurut petani lebah madu Moh. Nurdin yang ditemui disela-sela panen mengaku ternak lebah madu berawal dari pekerjaan ayahnya yang terus kembangkan dari awalnya hanya 40 kotak saat ini sudah mencapai 200 kotak. Awalnya modal yang diluarkan mencapai 40 juta. Namun saat ini sudah balik modal. Dia menjelaskan panen madu tersebut bisa dilakukan kurang lebih umur 40 hari tergantung banyaknya bunga diluar karena lebah butuh asupan gizi dari bunga yang ada.

Baca Juga:  Bencana Hidrometeorologi Incar Jawa Timur, Heri Romadhon: Masyarakat Waspadalah

“Satu tahun bisa panen 9-10 kali, Panen saat ini mencapai 800 botol. Sedangkan perbotol dijual dengan harga 150 ribu,” terangnya.

Pewarta: Mahdi Alhabib
Editor: Eriec Dieda

Related Posts