Demorakt Bantah Keras Pernyataan Wiranto dan Segera Gelar Rapat Darurat

Ketua Umum Partai Demokrat SBY didampingi Hinca Pandjaitan memerikasa atribut Demokrat yang dirobek di Riau. (FOTO: Twitter Andi arief)

Ketua Umum Partai Demokrat SBY didampingi Hinca Pandjaitan memerikasa atribut Demokrat yang dirobek di Riau. (FOTO: Twitter Andi arief)

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di lokas atribut demokrat dirobek. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/twitter)
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di lokas atribut demokrat dirobek. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/twitter)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Partai Demokrat segera menggelar rapat darurat untuk menanggapi situasi yang terus berkembang pasca insiden perusakan atribut partai demokrat di Pekanbaru, Riau beberapa waktu lalu. Rapat digelar menyusul adanya pernyataan dari Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto yang menebut ada oknum Partai Demokrat terlibat dalam inseden tersebut.

Kepala Advokasi Dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengatakan, rapat darurat tersebut degelar hari ini, Selasa (18/12/2018). Ferdinand juga menegaskan, bahwa Demokrat membantah pernyataan Wiranto yang mengaku mendapat informasi langsung dari Kapolri Tito Karnavian.

Simak:

“Kami membantah ini dengan keras, ada dua peristiwa yang terjadi Pekanbaru itu ada dua tempus dan dua locus pertama di Jalan Jendral Sudirman di situlah dirusak baliho dan spanduk serta bendera Partai Demokrat secara masif dan ada satu lagi di jalan Tenayan namanya itu terjadi perusakan satu baliho caleg PDIP jadi harus dibedakan bahwa ini terjadi perusakan secara masif dan terjadi perusakan satu baliho caleg,” ujar Ferdinand, Selasa (18/12).

Ferdinand menilai, aparat hukum sepertinya mau menyatukan dua peristiwa perusakan atribut partai di Pekanbaru. Seolah-olah, ada orang-orang yang melakukan secara bersama-sama melakuka perusakan.

Pihak Demokrat, lanjutnya, menolak keras bahwa peristiwa perusakan baliho PDIP di Tenayan dilakukan oleh kader Demokrat. Alasannya, Demokrat sudah meminta keterangan kadernya sendiri. Ia pun menyayangkan pernyataan Wiranto yang terburu-buru menyimpulkan bahwa kader Demokrat terlibat dalam kasus perusakan.

“Kami harapkan hari ini supaya pihak kepolisian khususnya Polda Riau untuk menuntaskan penyelidikannya,” kata Ferdinand.

Terkait rapat darurat hari ini, kata Ferdinand, DPP Demokrat akan membahas perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau dan banyaknya pernyataan-pernyataan yang diberikan oleh pejabat.

“Nanti kami akan jelaskan lebih rinci setelah kami melakukan rapat pagi ini dipimpin langsung oleh pimpinan umum semua nanti akan kita buka fakta-fakta yang kami miliki dan data-data serta informasi yang kamu temukan Jadi kami hari ini pagi ini jam 10.00 atas undangan ketua umum,” ujarnya.

Pernyataanya Wiranto mendapat bantahan dari Demokrat, Wiranto menjelaskan apa yang disampaikannya tersebut bukanlah hasil karangan. Informasi tersebut, aku Wiranto, didapat dari hasil pertemuan dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Senin (17/12).

“Tidak apa-apa. Tanggapan dari mana saja silakan. Ini negara yang bebas. Tapi yang saya sampaikan betul-betul informasi dari Pak Kapolri pada saat kita kumpul Senin,” ujar Wiranto menanggapi bantahan Partai Demokrat di kantornya, Jakarta, Selasa (18/12).

Pada pertemuan itu, ia meminta laporan di lapangan terkait persoalan yang timbul belakangan ini. Menurut dia, pernyataannya itu merupakan hasil dari laporan-laporan itu. Ketika itu, lanjutnya, selain bertemu dengan Kapolri, ia juga bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

“Jadi menyampaikan apa adanya, bukan saya ngarang. Kalau ada suatu reaksi, ya, silakan ya. Saya diajak ketemu juga tidak apa-apa. Tapi betul-betul itu merupakan sumber resmi dari Polri,” ujarnya.

Baca Juga:

Mantan Panglima ABRI itu tak ingin persoalan perusakan baliho itu semakin berkembang. Karena yang melakukan itu oknum, Wiranto menjelaskan, apa yang dilakukan oleh oknum tersebut tidak berdasarkan perintah orang lain.

“Oknum yang dalam rangka pemikirannya sangat sederhana melaksanakan kegiatan seperti itu. Nanti detilnya saya kira kepolisian yang akan menjelaskan,” tuturnya.

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Exit mobile version