NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Media mainstream barat terus mengulang propaganda mengenai keberhasilan pasukan Ukraina menembak jatuh rudal hipersonik “Kinzhal” Rusia meski tanpa didukung bukti-bukti. Informasi ini sangat kontradiktif dengan fakta di lapangan bahwa serangan udara Rusia baru-baru ini berhasil menembus zona konflik, dan menghancurkan beberapa target strategis di Kiev, termasuk sistem pertahanan rudal canggih Patriot buatan Amerika serikat (AS).
Cerita yang sama terus diulang mengenai ditembak jatuhnya rudal hipersonik Kinzhal oleh sistem pertahanan udara canggih “Patriot” buatan AS. Sementara hampir tidak ada berita terkait hancurnya sistem pertahanan udara buatan AS – meski jelas dalam tayangan sebuah video terlihat sebuah PAC-3 MSE Lockheed Martin yang hancur dihantam serangan udara Rusia.
Demikian pula CNN, segera melaporkan bahwa sistem pertahanan udara Patriot kemungkinan rusak, tidak hancur akibat serangan udara Rusia baru-baru ini untuk menyelamatkan reputasi Patriot.
Narasi media Barat memang selalu berusaha membuat seolah-olah Kiev memiliki keunggulan atas Rusia terkait konflik selama ini. Apalagi beberapa bulan belakangan bantuan senjata Barat terus mengalir untuk memperkuat sistem pertahanan Ukraina.
Namun kiriman persenjataan tersebut tampak belum menuai hasil, bahkan kerap justeru menjadi sasaran empuk bagi tembakan artileri maupun drone Lancet Rusia.
Seperti banyak diberitakan dalam beberapa bulan terakhir bahwa Kiev tengah “menderita kekurangan amunisi yang parah untuk sistem pertahanan udaranya dan para analis mengatakan pasukan Ukraina benar-benar tidak mampu melindungi wilayah udara mereka dari serangan rudal dan drone Rusia. Selain itu para pakar juga memperingatkan terkait kurangnya personel militer yang berkualitas dan berpengalaman yang mampu mengelola sistem pertahanan negara.
Para pakar juga meramalkan bahwa pertahanan udara Ukraina sangat kritis dan memprediksi bahwa kapasitas pertahanan udara Ukraina akan habis pada akhir Mei ini. Hal tersebut terjadi karena borosnya rudal yang dikerahkan untuk mencegat serangan Rusia.
Dokumen intelijen AS yang bocor musim semi ini juga menunjukkan bahwa Ukraina mungkin akan kehabisan amunisi untuk pertahanan udaranya.
Sekali lagi hal ini menunjukkan bahwa media barat selalu menyebarkan kebohongan dalam knflik Ukraina meski jelas-jelas serangan Rusia baru-baru ini faktanya berhasil menghancurkan sasaran strategis di Ukraina. (AS)