NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Calon Presiden RI Prabowo Subianto bersilaturrahmi mendatangi kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada, Jumat sore, 21 Desember 2018. Pada kesempatan itu, Prabowo menyampaikan banyak terima kasih telah mendapat banyak masukan dari sosok yang telah menjabat sebagai presiden dua kali tersebut.
Berikut pernyataan lengkap Prabowo Subianto kepada wartawan usai menggelar pertemuan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta:
Baca Juga: Keterangan Lengkap SBY Terkait Pertemuannya Dengan Prabowo
Asslamulaikum warohmatullohi wabarokatuh…
Pertama tentu saya ucapkan terima kasih kepada pers, Pak SBY bersama jajaran pimpinan Partai Demokrat yang telah mengundang kami dan telah menerima kami hari ini untuk pertemuan cukup intensif. Kita berdiskusi dan melaksanakan satu pertemuan cukup lama, hampir dua jam lebih. Setelah itu kita juga dihidangkan nasi bakar cakalang. Rupanya intelijen pak SBY bagus, tahu bahwa itu salah satu favorit saya juga. Memang intelnya masih tajam beliau.
Saya terima kasih, beliau senior saya. Kalau dari korps kita pak ya, ones a senior always a senior. Jadi beliau orang yang saya hormati dan saya pandang lebih banyak pengalaman dan tentu beliau berpengalaman. 10 tahun memimpin negara ini dengan tenang, dengan tidak ada gejolak, rakyat merasa nyaman. Jadi banyak yang saya harus belajar dari beliau, dan alhamdulillah tim beliau banyak memperkuat kita sekarang dalam badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
Jadi saya tegaskan di sini bahwa kita memang selama ini maraton. Sudah berjalan hampir empat bulan. Dan tentunya kita punya masalah masing-masing. Negara kita sangat besar. Jumlah penduduk kita sangat besar. Jumlah kabupaten 500 lebih, provinsi 34, jadi bangun mesin partai sangat tidak mudah, sehingga bulan bulan pertama semua partai, saya kira Demokrat, PAN, PKS, Gerindra sendiri berusaha menghidupkan kembali mesin kita.
Karena kita memang membangun mesin dalam kondisi ekonomi sulit, dalam kondisi bahwa kita tidak berada dalam kekuasaan sehingga tentunya ini merupakan suatu usaha dan perjuangan yang tidak ringan.
Kalau dilihat bulan pertama kita sibuk menata dari bawah. Sebagai contoh selalu ditanya bagaimana? Apakah Demokrat dan Gerindra kok sepertinya jarang ketemu? Saya dan pak SBY, karena kita masing masing punya kesibukan yang luar biasa.
Tapi tim kita ketemu tiap Minggu. Para sekjen, wakil sekjen semua bekerja dengan intensif, sangat rukun, kooperatif dan kita banyak mencapai kemajuan kemajuan yang cukup berarti pak SBY. Lobi lobi kita, perjuangan kita juga di Bawaslu, KPU, dimana-mana membuahkan hasil, ada kemajuan.
Jadi untuk itu saya garisbawahi saya tidak pernah ragu dengan komitmen pak SBY. Beliau tentunya seorang pemimpin negara, pemimpin negarawan, dan juga mantan jenderal tentara, punya perhitungan perhitungan. Kita juga punya perhitungan.
Kita yakin pada saatnya sinergi ini akan semakin kuat dan semakin terasa. Bahwa kita sekarang sedang dalam tahap membangun mesin mesin kita dari bawah. Saya kira itu yang ingin saya garisbawahi. Jangan anggap ini pertemuan, sesuatu yang luar biasa. Pertemuan teknis itu berjalan intensif tiap Minggu dan hasilnya sudah kelihatan.
Kemudian beliau (SBY) banyak sekali memberikan masukan. Dan saya anggap sangat penting. Saya sangat terima kasih komitmen beliau dan seluruh partai Demokrat untuk bersama bersama melaksakan tugas politik kita untuk rakyat Indonesia.
Kita optimis kita meraskan beliau keliling sudah ratusan kabupaten, mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) juga demikian. Tokoh tokoh Demokrat semua turun. Tim saya turun. Kita merasakan keinginan rakyat untuk perubahan.
Rakyat ingin perubahan, ingin perbaikan kehidupan mereka sehari hari. Mereka ingin keberpihakan dari tokoh mereka dan kami akan melakukan itu.
Saya kira dari saya cukup sekian sekali lagi terima kasih pak SBY dan partai Demokrat dan kita merasa bahwa dukungan Pak SBY dan Demokrat merupakan dorongan yang sangat kuat bagi perjuangan kita.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh….
Pewarta: Romadhon
Editor: Alya Karen