Mancanegara

Dapat Dana Hibah MSI Amerika, Malaysia Konversi CN 235 Menjadi Pesawat Intai Maritim di Bandung

Dapat dana hibah MSI Amerika, Malaysia konversi CN-235 menjadi pesawat intai maritim di Bandung.
Dapat dana hibah MSI Amerika, Malaysia konversi CN-235 menjadi pesawat intai maritim di Bandung/Foto: Militaryleak

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Dapat dana hibah MSI Amerika, Malaysia konversi CN-235 menjadi pesawat intai maritim di Bandung. Malaysia dilaporkan akan mengkonversi enam armada CN 235 220 menjadi pesawat intai maritim. Pada bulan September 2020, unit perdana CN-235 220 AU Malaysia dengan nomer M44-05 dilaporkan telah tiba di Bandara Husein Sastranegara, Bandung untuk menjalani konversi di hanggar PT Dirgantara Indonesia.

Meski konversi CN-235 220 Malaysia dikerjakan di fasilitas PT DI, namun pelaksana konversi melibatkan dua perusahaan asing, yaitu Science and Engineering Services International dan Integrated Surveillance and Defence Inc. Kedua perusahaan asing tersebut memang yang bertanggung jawab untuk instalasi dan integrasi beragam perangkat elektronik misi MPA.

Teknologi yang dipasang adalah Merlin maritime surveillance system yang dikembangkan oleh Integrated Surveillance and Defense, perusahaan berbasis di Oregon. Merlin mission equipment terdiri dari maritime surveillance radar, electro-optical sensor turret dan electronic support measures system.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

Perangkat Mission Management Systems yang akan dipasangkan yaitu Infrared untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang. Lalu Radar Dome di bagian perut yang dapat mendeteksi target kecil 360 derajad  hingga sejauh 200 NM (Nautical Mile), dan Automatic Identification System (AIS), sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal.

Sedangkan dana konversi berasal dari program Maritime Security Initiative (MSI) Amerika Serikat (AS). Pada bulan Mei 2020, AL Malaysia juga telah menerima hibah 6 unit drone intai ScanEagle dari 12 unit yang direncanakan. Indonesia dan Filipina juga menerima paket hibah drone ini sebagai bagian dari program MSI.

CN 235 buatan PT DI selain digunakan oleh TNI dan Merpati, saat juga digunakan oleh: Venezuela, Senegal, Burkina Faso, Uni Emirat Arab, Pakistan, Turki, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, Nepal, dan Brunei Darussalam. Tidak semua CN 235 diekspor untuk memenuhi kebutuhan militer, beberapa pesawat dibeli untuk kepentingan penerbangan komersial di wilayah-wilayah kepulauan, ada juga yang diperuntukan untuk pesawat perorangan orang (VVIP). Semua pesawat ini dimodifikasi sesuai dengan permintaan dari klien. (AS)

Related Posts

1 of 3,049