Hankam

Torpedo Canggih Buatan PT Dirgantara Indonesia

Torpedo canggih buatan PT Dirgantara Indonesia.
Torpedo canggih buatan PT Dirgantara Indonesia dengan menggunakan lisensi dari AEG (Allgemeine Elektrizitäts-Gesellschaft, General Electricity Company) Jerman/Foto: KKIP

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Torpedo canggih buatan PT Dirgantara Indonesia. Seiring dengan kemampuan PT PAL Indonesia membuat kapal selam secara mandiri, PT Dirgantara Indonesia juga mulai memproduksi torpedo yang merupakan salah satu senjata utama kapal selam selain rudal. Dengan menggunakan lisensi dari AEG (Allgemeine Elektrizitäts-Gesellschaft, General Electricity Company) Jerman, PT. DI mulai memproduksi torpedo surface and underwater target (SUT) di Kawasan Produksi V di Pulau Madura.

Dengan hulu ledak seberat 260 kg, torpedo yang dapat menyelam hingga kedalaman 100 meter ini dipastikan dapat menjebol dan mematahkan hull kapal perang lawan jenis apapun dalam jarak efektif 40 km. Selain itu, torpedo juga dapat ditembakan dari helikopter atau pesawat CN-235 MPA.

Torpedo canggih ini memang dirancang untuk menghancurkan kapal selam dan kapal permukaan. Menurut keterangan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), “Dengan hulu ledak 260 Kg, torpedo juga dapat menjangkau sasaran secara efektif sejauh maksimal 40 Km,” kata KKIP, Sabtu (16/1)

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Torpedo SUT memiliki perbedaan dengan torpedo biasa. Salah satunya adalah kabel pemandu bidikan ke target. Fungsi kabel adalah untuk memberikan data-data akustik guna menentukan arah torpedo sekaligus sebagai penangkal jamming.

Torpedo yang digerakkan motor listrik dengan kebisingan rendah ini, setelah aman dari jamming sonar lawan, kabel akan terlepas dan kendali akan beroperasi secara mandiri berdasarkan data prosesor yang ada di dalamnya.

Torpedo SUT produksi PT Dirgantara Indonesia ini telah menjadi salah satu produk terbaik dalam pengembangan teknologi militer dalam negeri. Berikut spesifikasinya dikutip dari kkip.go.id:

  • Panjang tanpa casket : 6,150mm (6.620mm dengan casket)
  • Diameter : 533mm
  • Berat versi tempur : 1,413.6Kg (tempur), 1,224.00Kg (latihan)
  • Berat isian tempur : 255Kg
  • Pendorong : motor listrik
  • Jarak jangkau maks. : 12Km (kecepatan 35Kts)
  • Jarak jangkau optimal : 28Km (kecepatan 23Kts)
  • AEG SUT 533mm : Heavyweight Torpedo Dengan Pemandu Sonar Pasif Dan Aktif
Cara kerja torpedo

Sesaat setelah ditembakkan dari dalam peluncur torpedo, maka tangki muatan pendorong akan memberikan muatannya kepada mesin pendorong dan mesin akan bekerja memutar twin screw counter rotating propeller. Torpedo akan meluncur menuju sasaran dengan kecepatan minimal sekitar dua puluh knot. Torpedo akan berjalan lurus, sesuai arah, kecepatan dan kedalaman menuju sasaran yang telah diprogramkan terlebih dahulu melalui bilik hitung penembakan torpedo.

Baca Juga:  Tim Gabungan TNI dan KUPP Tahuna Gagalkan Penyelundupan Kosmetik Ilegal dari Filipina

Peluncuran torpedo ke arah sasarannya didorong oleh twin screw counter rotating propellernya, yang dapat menjamin bahwa torpedo tidak akan mengalami momen puntir dari putaran motornya sendiri, dan ditahan pada kedalaman yang dikehendaki dengan diatur oleh membrane pengukur kedalaman yang dilaksanakan oleh sirip horisontalnya, serta dijaga pada arah haluannya dengan dikendalikan oleh gyro kompas, yang pelaksanaanya dilakukan oleh kemudi tegaknya. Ledakan torpedo sendiri akan dipicu dari beberapa macam fuze detonator, baik contact, proximity fuze maupun magnetic fuze.

Terkadang beberapa fuze di aktifkan bersama untuk memperoleh 100% kepastian ledak. Hulu ledaknya yang berisi sekitar 200 kg TNT, dipastikan akan dapat menjebol dan mematahkan hull kapal perang jenis manapun yang kena hantamannya, apalagi bila ledakkannya disetel pada suatu jarak kedalaman tertentu dari lunas kapal sasaran dalam rangka memperoleh keuntungan “double blast effect”. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,049