NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Terhitung dari sejak pertama beroperasi, tahun 2018, Danamart telah menyalurkan pinjaman usaha hingga Rp 20 Miliar. Kucuran ini meliputi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) dari seluruh Indonesia. Ditargetkan nilai kucuran ini tumbuh sepuluh kali lipat pada 2019.
CEO Danamart Patrick Gunadi mengatakan selain penyaluran kredit, hal ini merupakan bagian dari inklusi keuangan nasional.
“Kami berharap mendukung dan menjadi bagian dari UMKM yang bisnisnya terus tumbuh diseluruh Indonesia. Ini menunjukkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional semakin bertambah,” ujarnya, Kamis (14/2/2019).
USAHA kecil dan menengah (UMKM) memiliki peranan penting di Indonesia dan berkontribusi cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. UMKM terbukti tahan banting dari krisis yang pernah terjadi di tanah air dan serapan tenaga kerjanya mampu menekan tingkat pengangguran. Salah satu masalah utama UMKM adalah struktur permodalan.
Padahal, modal yang kuat menjadi syarat utama bagi UMKM untuk terus berekspansi di masa mendatang. Melihat fakta tersebut, Danamart menawarkan supply chain financing (SCF), yakni solusi arus kas yang dapat membantu UMKM untuk membayar tagihan supplier.
“Kami juga menawarkan produk invoice financing, kredit expor dan property based financing,” jelas Patrick. Menurutnya kucuran pinjaman usaha tersebar merata ke ketiga produk tersebut. Ini menunjukkan produk kami diterima baik oleh pasar dan UMKM merasa cocok dengan layanan ini. Borrower dapat mengajukan pinjaman mulai dari Rp100 juta hingga Rp2 miliar”, jelasnya.
Lebih lanjut Patrick menjelaskan, borrower dapat mengajukan PO Financing langsung untuk pertama kali dan pihaknya memberikan loan to value hingga 90 persen dari nilai PO.
“Dan suku bunga yang kami tawarkan antara 16 hingga 20 persen per tahun dengan tenor hingga 4 bulan. Skema ini amat tepat untuk membantu pertumbuhan bisnis UMKM,” tegasnya.
Untuk lender sendiri, Danamart menyediakan investasi yang dilindungi dengan Asuransi sebesar 90 persen. “Kami memberikan imbal hasil tetap dan investasi lender akan tumbuh secara konsisten,” jelasnya lagi.
Patrick optimis target kucuran Rp 200 Miliar akan terealisir di akhir tahun.
“Dengan adanya celah pendanaan pada pelaku UKM yang mencapai Rp800 triliun, kami yakin ini merupakan peluang dan kesempatan bagi pemberi pinjaman (lender) untuk menyalurkan dana dan mendapatkan manfaat bunga penyaluran pinjaman,” tutupnya. (red/adv)
Editor: M. Yahya Suprabana