Curhatan SBY Dinilai Buruk Bagi Masa Depan Karir Politik AHY
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Gaya SBY yang gemar curhat tiap kali dikiritik publik tidak menuai simpatik dari sebagian kalangan. Sikap SBY tersebut dianggap lagu lama yang terus diulang-ulang bahkan dipertontonkan ke publik.
“Biasalah SBY gayanya seperti itu seakan-akan seperti didzolimi sama masyarakat, udah lagu lama dan basi juga, enggak laku lagi untuk dapat simpati masyarakat Indonesia,” ujar Waketum Gerindra, Arief Poyuono, Jakarta, Rabu (30/5).
Dalam sebuah video, SBY curhat kepada publik karena putranya, AHY, dikritik dan di-bully publik usai bertemu dengan Jokowi di Istana Negara beberapa waktu lalu. SBY menyebut bully-an yang dialamatkan kepada putra sulungnya itu sadis dan kejam.
Poyuono mengomentari isi curhatan SBY tersebut. Menurutnya, SBY tidak perlu menceritakannya kepada publik yang seolah memberi kesan putranya didzolimi dan ingin dikasihi.
“Gara-gara AHY ketemu Jokowi, Pak Yudhoyono curhat katanya AHY di-bully dan sudah tahu pihak mana yang bully. Wong di-bully aja kok seperti pingin dikasihi sih Pak Yudhoyono ini. Jadi enggak perlu termelonkolis lah Pak Yudhoyono padahal pem-bully-an AHY itu untuk AHY jadi kuat dalam berpolitik,” cetus Poyuono.
Poyuono mengatakan, curhat SBY tidak memberikan efek edukatif dan pencerdasan bagi masyarakat.”Tinggal pem-bully-an itu dilawan aja dengan pembuktian dari AHY, jadi jangan AHY itu ditimang-timang terus. Biarkan AHY belajar jadi bocah angon,” kata dia.
Dia khawatir sikap SBY yang gemar curhat itu ke depan justru membuat karir politik AHY tidak maju-maju.
“Kalau Pak Yudhoyono sikapnya kayak gitu terus maka yakinlah AHY enggak akan jadi apa-apa di masa depan dan tidak pernah akan bisa mandiri dari pengaruh Pak Yudhoyono,” pungkasnya.
(eda/ach)
Editor: Eriec Dieda