NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Bupati Sumenep KH Abuya Busyro Karim didampingi Sekretaris Daerah, serta Kepala Disperindag meresmikan tujuh pasar tradisional secara simbolis di pasar rakyat Desa Ganding Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur.
Dalam sambutanya suami Nurfitriana itu menyampaikan pentingnya merawat pasar tradisional dari kebersihan. Karena animo yang terjadi di masyarakat bahwa pasar tradisional terkesan kumuh dan kotor. Oleh sebab itu, butuh kesadaran bersama khususnya pedagang untuk menciptakan pasar rakyat bersih, nyaman dan aman.
Menurutnya, jika pedagang tidak bisa menjaga kebersihan maka konsumen akan lebih melirik pasar modern yang dianggap lebih bersih, nyaman dan aman.
“Pengguna pasar harus bisa merubah pola pikir pasar tradisional yang terkesan kumuh dan kotor. Kita harus mampu menjadi pelayan yang baik, agar konsumen tidak melirik pasar modern,” terang politisi PKB itu, Rabu (30/1/2019).
Mantan Ketua DPRD itu juga menyampaikan di bangun dan resmikan pasar tradisional sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena pasar rakyat merupakan jantung perekonomian masyarakat.
Lebih lanjut dia menjelaskan, sebagai bentuk keperdulian pemerintah terhadap renovasi pasar tradisional anggaranya semakin meningkat. Pada tahun 2017 mencapai Rp 13 miliar, tahun 2018 Rp 34 miliar dan tahun 2019 mencapai Rp 35 miliar lebih.
“Ini bukti kepedulian pemerintah terhadap peningkatan ekonomi masyarakat,” jelas Bupati.
Tujuh pasar yang di resmikan oleh Bupati Sumenep yaitu pasar ganding, pasar lenteng, pasar pasongsongan, pasar kolpoh, pasar dasuk, pasar banasareh dan pasar Gayam.
Hadir dalam kegiatan itu, Bupati Sumenep KH Abuya Busyro Karim, Sekretaris Daerah Edy Rasiady, Kepala Disperindag Syaiful Bahri, serta tokoh masyarakat.
Pewarta: Danil Kafi
Editor: Almeiji Santoso