Ekonomi

Berkat Usaha Jualan Pentol, Alumni PIWS Raih Omset 15 Juta Perbulan

Dua karyawan perempuan mengerjakan pembuatan pentol. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Kafi Hiduayat)
Dua karyawan perempuan mengerjakan pembuatan pentol. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Kafi Hiduayat)

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Memulai usaha tidak semudah membalikkan telapak tangan ucap Mahdi saat memulai perbincangan dengan tim Nusantaranews.co di rumahnya Dusun Bulu, Desa Jaddung, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep.

Bagi Mahdi yang juga merupakan alumni Pusat Inkubator Wirausaha STKIP PGRI Kabupaten Sumenep (PIWS) angkatan tahun 2017 bidang olahan daging dan ikan. Berwirausaha merupakan kesenangan yang tidak bisa ditukar dengan jabatan sebagai karyawan di suatu perusahaan.

Bagi dia memiliki usaha sendiri merupakan kebanggan yang tidak ternilai. Dia memiliki prinsip ‘lebih baik jadi raja kecil di kerajaan sendiri, dari pada jadi babu dikerjaan orang lain’. Perinsip inilah yang membuat anak muda kelahiran 1989 ini bertekat untuk memulai usaha berjualan pentul keliling setelah selesai mengikuti kegiatan pelatihan PIWS pada tahun 2017 lalu.

“Awalnya ragu untuk memulai, namun berkat pengalamn selama mengikuti pelatiahan dia bertekat untuk memulai usahanya,” ucapnya, Senin (10/12/2018)

Selain aktif berwirausaha, alumni STKIP PGRI Sumenep itu juga aktif mengajar serta sebagai jurnalis disalah satu media online. Pasti kalian bertanya siapa yang bekerja? Bagi Mahdi usaha tidak harus dikerjakan sendiri, usaha yang di rintis akhir 2017 itu sudah memiliki lima orang karyawa. Tiga karyawan perempuan sebagai membuat pentol tahun dan daging, sedangkan dua laki-laki sebagai penjual. Tidak tanggung tanggung para penjual pentul dibelikan motor sebagi alat transportasi.

Baca Juga:  Rawan Ganggu Gula Lokal, Waspada Gula Impor Bocor di Daerah

“Alhamdulillah. Saya sudah memiliki lima orang karyaan yang setiap hari bekerja, omset di raih setiap minggu rata-rata 3.750.000 sehingga setiap bulan mencapai 15 juta. Menggeluti usaha, bagi saya tidak semata mata untuk memperoleh keuntungan tapi bagaimana para tetangga juga memiliki pekerjaan tetap, semua ini berkat PIWS,” terang suami Ratna itu.

Menurut Mahdi, untuk memulai sebuah usaha harus didasari rasa keberanian, jangan berfikir untung rugi terlebih dahulu. Namun bagaimana usaha yang dijalani bisa berjalan. Karana tidak sedikit seseorang jika memualai usah terlebih dahulu yang dipikirkan untung dan rugi padahal usahanya belum dimulai.

“Bagi saya untuk memulai usaha jalankan terlebih dahulu, baru berfikir managemen untuk mengetahui untung rugi,” terangnya

Pewarta: Kafi Hidayat
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,148