NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Bela Quick Count, Setara minta semua pihak tunggu proses penghitungan manual KPU.
Ketua Setara Institute, Hendardi menyebut quick count harus dibela karena telah menjadi produk pengetahuan ilmiah.
Selain itu, kata dia, quick count juga telah diterima dalam praktik demokrasi dan teruji validitasnya sebagai instrumen pengawasan penghitungan dari potensi kecurangan.
“Produk quick count harus dibela,” kata dia dikutip dari keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (18/4/2019).
“Bukan membela lembaga survei atau pasangan 01, tetapi membela suara rakyat yang sudah dihitung secara cepat,” sambung Hendardi.
Seperti diketahui, hasil quick count sejumlah lembaga survei nasional ramai-ramai mengklaim kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Sekalipun sample mereka rata-rata sekitar 3000 TPS, tapi klaim kemenangan itu diopinikan sedemikian rupa, sehingga pihak 02 mengendus ada upaya penggiringan opini publik dan framing.
Karenanya, real count KPU menjadi sangat ditunggu-tunggu publik.
Hendadri melanjutkan, untuk menghindari potensi ketegangan baru antar pendukung, semua pihak tidak melakukan klaim-klaim dan perayaan berlebihan.
“Semua pihak tetap menunggu proses penghitungan manual yang dilakukan oleh KPU,” ujar dia.
(eda)
Editor: Eriec Dieda
