Berita UtamaEkonomiRubrikaTerbaru

Baznas Kebut Melek Digitalisasi

Baznas Kebut Melek Digitalisasi
Foto: Noor Achmad Ketua BAZNAS RI saat memberi bantuan UMKM di Jakarta.

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Nadratuzzaman Hosen terlihat masygul. Bagaimana tidak,salah satu Pimpinan BAZNAS RI (Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia) ini melihat masih minimnya raupan  zakat di instansinya.

Padahal, menurut Pimpinan BAZNAS RI Bidang Teknologi Informasi tersebut,  potensi zakat di Tanah Air cukup menggiurkan. Maksimal mencapai Rp 327 triliun. Tapi BAZNAS baru mampu meraih zakat sebesar Rp 22,6 triliun pada 2022 lalu.

Ia optimis pada 2023 ini diperkirakan mampu Rp 34 triliuan. Ada tiga kendala, katanya, yang menghadang  BAZNAS. “Salah satunya, masyarakat belum percaya sepenuhnya dengan BASNAS,” ujar Nadratuzzaman kepada wartawan Rabu lalu (06/12/2023).

Saat pengukuhannya bersama Sembilan  Guru Besar Bidang Sain  di UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah Jakarta, ia mengajukan jurus jitu buat menggenjot pendapatan zakat.

BAZNAS harus siap menggunakan dan mengembangkan digitalisasi dan teknologi informasi. “Masyarakat harus melek informasi,” ungkapnya. Cara ini cukup mujarap. Sejak dijalankan digitalisasi, pendapatan BAZNAS meningkat 40% tiap tahun.

Baca Juga:  DBD Meningkat, Khofifah Ajak Warga Waspada

Juga program dan kegiatan BAZNAS harus diperkenalkan kepada masyarakat. Bukan cuma itu. Begitulah. Guna menggenjot pendapatannya, BAZNAS juga membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ).

Senin lalu (04/12/2023), Ketua BAZNAS RI KH Noor Acmad membuka Rapat Kerja (Raker) tingkat nasional.  Acara tersebut diikuti sebanyak 133 UPZ. Sebagai mitra BAZNAS, UPZ bertugas memfasilitasi layanan zakat di instansi pemerintah, swasta dan masyakarakat umum.

Kiai Noor mengakui peran penting UPZ.  Terbukti, dari kerja mereka dana bisa terkumpul senilai Rp 259 miliar per tahun.

BAZNAS tidak melulu mengumpulkan zakat. Dana tersebut juga disebar lewat berbagai program, antara lain memberi bantuan kemanusiaan ke Palestina, menggelontorkan dana  beasiswa santri dan pendanaan nirlaba kepada  UMKM Unit Mikro Kecil dan Menengah).

Program beasiswa santri sudah dijalankan sejak dua tahun lalu, tepatnya pada 2021. Kali ini beasiswa akan diberikan kepada 5.000 santri dari 150-250 pensantren di seluruh pelosok negri.

“Beasiswa diutamakan kepada santri yang ekonomi keluarganya lemah,” ungkap Saidah Sakwan, Pimpinan BAZNAS  Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan. Setiap santi akan diberikan uang saku sebesar Rp 4000.000,00 (empat juta rupiah).

Baca Juga:  Layak Dikaji Ulang, Kenaikan HPP GKP Masih Menjepit Petani di Jawa Timur

Begitu pula pemberian kredit kepada UMKM. BAZNAS sudah hadir di berbagai tempat. Berbagai UMKM telah menerima manfaat bantuan. Mereka adalah pedagang  kecil, mulai dari pedagang gerobak makanan, rumah makan, penjual kopi hingga bengkel sepeda motor. (Aris MP)

Related Posts

1 of 4
  • slot raffi ahmad
  • slot gacor 4d
  • sbobet88
  • robopragma
  • slot gacor malam ini
  • slot thailand