NUSANTARANEWS.CO – Perusahaan obat raksasa Jerman, Bayer, sepakat mengakuisisi perusahaan pertanian dan bioteknologi Amerika Serikat, Monsanto, dengan nilai US$ 66 miliar atau setara Rp 871 triliun. Dengan akuisisi ini, Bayer akan menjadi pemasok bibit, pestisida dan pupuk terbesar di dunia.
Langkah akusisi ini sebagai salah satu strategi Bayer mengkonsolidasikan bisnis di sektor agrokimia. Dengan mengakuisisi Monsanto, Bayer akan menggabungkan bisnis teknologi tanaman miliknya dengan bisnis bibit yang dimiliki Monsanto.
Sementara para analis melihat bahwa usaha pertanian Bayer dan Monsanto akan saling melengkapi. Bayer kuat dalam bahan kimia tanaman, sedangkan Monsanto adalah pemimpin dunia dalam hal benih tanaman.
Bergabungnya Bayer-Monsanto menjadikan mereka pemain agrokimia terbesar di dunia yang menguasai 25% pasokan benih dan pestisida. Dengan kata lain, dengan akuisisi ini, Bayer bisa menopang kehidupan sepertiga penduduk dunia pada 2050.
Kesepakatan telah terjadi pada hari Selasa, namun baru akan disahkan pada hari Rabu. Rencananya, pengumuman akuisisi ini akan diumumkan sebelum pasar saham di New York dibuka pada hari ini, Rabu waktu setempat. “Namun di detik-detik terakhir apapun bisa terjadi, termasuk kesepakatan bisa tidak terjadi,” ujar sumber yang mengetahui aksi ini.
Seperti dilansir dari BBC, Rabu (14/9), CEO Bayer, Werner Baumann, mengatakan akuisisi ini akan memberikan keuntungan kepada pemegang saham, pelanggan, para pegawai, serta masyarakat luas.
Rencana akuisisi ini telah membuat saham Bayer naik 3% di bursa Frankfurt, dan saham Monsanto naik 1,6% pada pembukaan pasar saham Wall Street di AS.(Banyu)