NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pasca seharian listrik di Pulau Jawa lumpuh, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak membandingkan kasus pemadaman listrik di sejumlah negara.
Menurutnya jika di Australia, ketika ada pemadaman listrik, negara memberikan kompensasi berupa penggratisan tagihan selama sebulan.
Kasus lain di Korea Selatan (Korsel) lanjut dia, akibat gagal memberikan layanan terhadap pemenuhan listrik, seorang menteri disana mengundurkan.
Sejumlah kasus itu, menjadi perbandingan dengan peristiwa pedaman massal listrik di Indonesia pada Ahad (4/8) kemarin. Dahnil menyinggung, di saat listrik nasional padam total, justru pihak kementerian yang bersangkutan menghilang tanpa pesan.
“Di Australia listrik Padam, kompensasinya gratis tagihan sebulan. Di Korsel Menterinya Mundur. Disini Menterinya hilang tanpa pesan tak berani ngomong didepan kamera,” tulis Dahnil Anzar Simanjuntak melalui akun twitternya @Dahnilanzar, dikutip Senin (5/8/2019).
Di Australia listrik Padam, kompensasinya gratis tagihan sebulan. di Korsel Menterinya Mundur. Disini Menterinya hilang tanpa pesan tak berani ngomong didepan kamera.
— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) August 4, 2019
Sebagai informasi, sejumlah dampak yang diakibatkan listrik lumpuh secara massal di Pulau Jawa sejak Ahad pagi (4/8), memicu kegiatan transaksi dan jaringan provider mengalami masalah.
Salah seorang warga bernama Aidil (25) mengaku tidak bisa melalukan transaksi melalui debit card saat hendak membayar tagihan makanan di salah satu cafe di kawasan Jakarta Pusat. Akibatnya dia harus membayar dengan uang tunai.
Untung saat itu, kata dia, tarik tunai via ATM tidak ada masalah. “Saya ambil uang ke ATM, karena transaksi debit gak bisa,” ujar Aidil (4/8).
Selain berpengaruh terhadap transaksi via debit card, pemadaman massal listrik juga berdampak terhadap gangguang jaringan pada sejumlah provider selular.
Baca Juga: Akibat Listrik Pulau Jawa Lumpuh, Negara Merugi Miliaran Rupiah
Adalah Aswadi (34) yang mengeluhkan masalah gangguan provider. Ia mengatakan susah sinyal.
“Lihat ini sinyalnya kosong. Sudah dari tadi,” ujar Aswadi di kawasan Raden Saleh, Jakarta Pusat sambil menunjukkan HP yang tidak ada sinyal.
Hal sama juga diungkapkan oleh salah satu driver ojek online. Ujiarto (45) mengeluhkan masalah yang diakibatkan pemadaman listrik massal tersebut.
Dia mengaku sejak siang kesulitan mendapat orderan karena sinyal provider naik turun.
“Dari tadi siang mas, sinyal mati. Ini mending sudah ada, tapi naik turun naik turun, kadang hilang sama sekali,” ujar Ujiarto seorang driver grab bike.
Pewarta: Romadhon
