Mancanegara

Babington Smith, Penemu Lokasi Rudal V-1 Milik Jerman di Perang Dunia II

Jurnalis Militer Perempuan bernama Constance Babington Smith adalah sosok penemu lokasi saat dioperasikannya Rudal V-1. (Foto Istimewa)
Jurnalis Militer Perempuan bernama Constance Babington Smith (kanan) adalah sosok penemu lokasi saat dioperasikannya Rudal V-1. (Foto Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO – Constance Babington Smith tercatat sebagai orang pertama yang menemukan lokasi pengoperasian rudal V-1 Jerman di Peenemunde pada tahun 1944, atau pada Perang Dunia II. London harus mengirimkan intelijen untuk memastikan lokasi operasi rudal V-1 yang ditembakkan Jerman tak kurang dari 10.000 rudal sejak 1944-1945.

Intelijen Inggris meyakini Jerman telah mengembangkan rudla V-1 sejak akhir 1943 sebelum akhirnya benar-benar digunakan setahun kemudian. Informasi tentang senjata rahasia Hitler berasal dari sejumlah sumber.

Constance Babington-Smith, Women’s Auxiliary Air Force (WAAF) kemudian memperlihatkan foto hasil pengintaiannya terkait keberadaan rudal V-1 di Peenemunde. Foto-foto itu kemudian ditindaklanjuti setelah diketahui pengoperasian V-1 berada di sebuah pulau, Peenemunde.

Sejak saat itu Constance Babington Smith dikenal dunia sebagai penemu lokasi pengoperasian rudal V-1.

Constance Babington Smith adalah seorang jurnalis dan penulis. Semasa Perang Dunia II ia dikenal berkat pekerjannya sebagai wartawan dan agen intelijen. Pengetahuannya tentang pesawat membawa Constance ke WAAF dalam Perang Dunia II. Di WAAF Constance bertugas di Central Interpretation Unit (CIU) di RAF Medmenham dan menyandang pangkat Petugas Penerbangan (Flight Officer). Dia kemudian bekerja sebagai interpretasi foto pengintaian udara sampai akhirnya menemukan lokasi pengoperasian rudal V-1 milik Jerman di Peenemunde.

Baca Juga:  Jerman Ultimatum Cina terkait Dugaan Pasokan Drone ke Rusia

Constance menyelesaikan pendidikannya di Perancis dan pindah ke London. Ia sempat bekerja untuk miliner Aage Thaarup sebelum Perang Dunia Dua. Aage Thaarup (1906-1987) adalah seorang milliner kelahiran Denmark yang menjalankan bisnisnya di London antara tahun 1930-an hingga 1970-an. Aage Thaarup merupakan seorang desainer terkenal di London, terutama untuk desain topi wanita yang kerap digunakan saat perayaan hari besar Kerajaan Britania seperti Royal Wedding Pangeran Harry dan Meghan Markle pada 9 Mei lalu.

Selain itu, Constance Babington Smith pernah bekerja di Majalah Vogue di London sebelum akhirnya fokus ke dunia jurnalisme bersama Majalah The Airplane. Pengetahuannya yang cukup banyak tentang pesawat inilah yang kemudian mengantarkannya menjadi Petugas Penerbangan di Central Interpretation Unit (CIU) di RAF Medmenham untuk melakukan pengintaian udara. Ia diminta untuk membuat bagian interpretasi pesawat batu untuk unit pengintai fotografi RAF.

Bekerja di unit interpretasi RAF tentu menjadi sebuah kebanggaan bagi Constance. Bagaimana tidak, interpreter adalah sekelompok orang yang pintar. Constance bekerja dengan ahli geologi, ahli geografi, arkeolog, ahli matematika, penjelajah, ahli botani, pembuat peta dan sejumlah orang lain yang menafsirkan foto dalam jumlah yang besar. Ambil contoh misalnya selama persiapan D-Day, sedikitnya 7 juta foto hasil dari cetakan sebulan, yang harus diinterpretasi.

Baca Juga:  Untuk Kesekian Kalinya, Putin Menunjukkan Bahwa Ia Tidak Menggertak

Constance sukses menjalankan tugasnya setelah jepretannya berhasil mengabadikan lokasi pengoperasian rudal V-1 milik Nazi Jerman yang menghantam Inggris selama Perang Dunia Dua. Materi interpretasi foto milik Constance kemudian dijadikan rujukan dalam Operasi Crsossbow.

Sayang, film dokumenter Inggris 1941 berjudul Target for Tonight hanya sedikit menampilkan sosok Constance.

Constance Babington Smith wafat pada 31 Juli 2000 silam di usia 87 tahun. (red/ed/nn)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,050