Hankam

Antisipasi Virus Corona, Pos TNI AL Sebatik Perketat Pintu Masuk Perbatasan

Personil TNI AL dari Pos AL Sri Pancang, Sebatik, Nunukan, Kaltara melakukan pemeriksaan terhadap semua warga yang masuk Perbatasan
Personil TNI AL dari Pos AL Sri Pancang, Sebatik, Nunukan, Kaltara melakukan pemeriksaan terhadap semua warga yang masuk Perbatasan. (Foto: Eddy S)

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Corona Covid-19 yang merebak awal tahun 2020 tak hanya menyita perhatian publik namun juga membuat semua pihak tak terkecuali Pos Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL di Sungai Pancang, Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) untuk meningkatkan kewaspadaan sebagai antisipasi menyebarnya virus tersebut.

“Apalagi Sungai Pancang ini adalah pintu terdepan bagi para pendatang dari Malaysia. Maka sebagai abdi negara yang ditugaskan menjaga tapal batas, sudah menjadi kewajiban bagi kami apabila meningkatkan pengamanan diantaranya memeriksa  setiap warga yang keluar masuk ke Malaysia,” tutur Komandan Pos AL Pancang, Lettu Laut (s) Adi Suseno di Sebatik, Jumat (6/3/2020).

Bahkan diketaui pemeriksaan warga yang keluar masuk Sabah, Malaysia yang melewati Sungai Pancang telah dilakukan jauh sebelum isu Corona tersebut viral. Terkait hal ini, Letnan Adi membenarkan dan giat pemeriksaan telah dilakukan sejak awal Februari sejak WHO (World Health Organization) menetapkan status darurat internasional Covid-19.

Baca Juga:  WaKil Bupati Nunukan Buka Musrenbang Kewilayahan Tahun 2024 Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik

Hal tersebut menurut Adi, selain sebagai kegiatan rutin, juga inisiatif dirinya dari tugas yang diembannya sebagai seorang prajurit. Mengamankan negara, ungkap Adi, adalah memastikan dengan tindakan bahwa negara senantiasa kondusif termasuk bebas virus Corona.

“Covid-19 itu bukan hanya dapat mengakibatkan kematian bagi pengidap dengan kondisi fisik tertentu, tapi juga menimbulkan keresahan. Maka beberapa saat setelah WHO mengumumkan darurat Corona, kita langsung hubungi dinas terkait dan kita  lakukan septi cheking berupa melakukan pengecekan terhadap setiap warga yang masuk dan keluar lewat Sungai Pancang ini,” jelas Adi.

Sebagaimana diketahui, Sebatik adalah sebuah Pulau paling utara dari wilayah NKRI sekaligus juga pulau paling selatan milik Kerajaan Malaysia untuk persekutuan Sabah. Hal tersebut lantaran Sebatik adalah 1 pulau yang dimiliki oleh 2 negara.

Begitu pula secara kemaritiman, selat di utara pulau Sebatik terbagi dalam 2 wilayah yakni perairan Sabah dan perairan Indonesia. Bahkan perairan Sebatik di kawasan timur, masuk wilayah Ambalat yang berbatasan langsung secara maritim dengan Filipina. Dengan geografis tersebut, maka secara otomatis wilayah Sebatik menjadi pintu paling mudah masuk dan keluarnya warga dari 3 negara  (Indonesia-Malaysia dan Filipina).

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Untuk itu, Letnan Adi menandaskan bahwa  pihaknya harus ekstra lakukan pengamanan. Terkait pemeriksaan warga yang masuk, Adi menegaskan bahwa pihaknya tak ingin kecolongan. Sehingga apabila mendapati warga yang suhu badannya diatas 38 derajat atau tanda berpotensinya Corona, ia akan segera mengirim yang bersangkutan ke tempat yang telah ditetapkan Pemerintah guna memahami Karantina.

“Kalau ada warga yang kita dapat dengan tanda-tanda terjangkit Covid-19, langsung kita akan kirim ke tempat Karantina. Alhamdulillah sampai saat ini kita belum mendapati warga yang masuk ke Indonesia di dengan kondisi tanda terjangkit Corona,” pungkasnya.

Hingga Jumat 6 Maret 2020, telah ada 4 warga negara Indonesia yang terjangkit Covid – 19 dan saat ini tengah menjalani observasi. Pemerintah RI sendiri telah menyatakan sikap dalam pencegahan menjangkitnya virus yang dapat mengakibatkan kematian tersebut diantaranya dengan menutup akses masuk bagi para pendatang asal Italia, Iran dan Korea Selatan. (san/ed.erc)

Related Posts

1 of 3,052