EkonomiInspirasi

Dua Sahabat Sarjana Komputer Menjadi Petani Muda Milenial

Dua Sahabat Sarjana Komputer Menjadi Petani Muda Milenial
Dua sahabat sarjana komputer menjadi petani muda milenial. Foto Muhammad Nasir dan Syarkawi petani muda milenial asal Pidie Jaya.

NUSANTARANEWS.CO, Pidie Jaya — Dua Sahabat sarjana komputer tidak malu dan segan menjadi petani muda di kampungnya. Menjadi petani bukan sesuatu pekerjaan yang memalukan, tetapi justeru keren dan menguntungkan, baik bagi diri sendiri maupun bagi generasi muda lainnya. Profesi sebagai petani, apabila ditekuni dengan baik, serius dan konsisten tentu akan menghasilkan dan menguntungkan.

Kedua sahabat ini, sudah lama berteman semenjak di bangku sekolah hingga kuliah dan lulus menjadi sarjana. Ketika kuliah, mereka berdua mengambil jurusan Komputer, Manajemen Informatika. Kedua anak muda yang bersahabat ini berasal dari dua kampung yang berbeda. Muhammad Nasir adalah warga Gampong Reuduep, Kecamatan Panteraja. Sedangkan Syarkawi adalah warga Gampong Tungkluet, Kecamatan Trienggadeng.

Meski berasal dari kampung yang berbeda tetapi silaturahmi dan komunikasi tidak pernah terputus. Bahkan keduanya saling mengunjungi dan bertukar informasi mengenai ilmu pertanian setelah selesai kuliah, terutama mengenai tanaman yang sedang mereka tanam di lahan sawah dan kebun selama ini, antara lain padi, cabe, jagung, semangka dan singkong serta taman sela lainnya dengan melihat peluang permintaan pasar dan harga.

Baca Juga:  Pemdes Kaduara Timur Salurkan BLT

Nasir yang oleh teman-temannya dipanggil Cek Nas, terbilang agak unik, karena segala hal pekerjaan yang dianggapnya halal pernah dikerjakannya.

Salah satu fokus pekerjaan yang saat ini sedang dikerjakan dengan serius adalah bidang peternakan. Bersama sahabatnya yang tergabung dalam kelompok mendirikan Balai Ternak di kampung istrinya di Lhok Pu’uk. Cek Nas bergabung dan mendirikan kelompok ternak “Tuah Guree” sekaligus menjadi kader muda binaan Balai Ternak, Baitul Mal Pidie Jaya.

Program ini merupakan tindak lanjut dari bantuan Baitul Mal Pidie Jaya pasca gempa 2018. Program ini bekerja sama dengan Bazar Amal  Zakat Nasional (Baznas) Pusat di Jakarta melalui program pemberdayaan peternak sebagai pilot projects.

Baznas  Pusat sewaktu gempa ikut membantu membangun masjid dan memberikan bantuan kepada masyarakat korban gempa, salah satunya memberikan bantuan di Lhok Pu’uk, Panteraja, Pidie Jaya.

Melalui program Balai ternak ini, M. Nasir terlibat di dalamnya melakukan budidaya ternak. Program ini juga melibatkan beberapa perwakilan masyarakat kelompok petani ternak.

Baca Juga:  Sekda Nunukan Hadiri Sosialisasi dan Literasi Keuangan Bankaltimtara dan OJK di Krayan

Sejak 2019 sampai saat ini program yang dijalankan M. Nasir dan sahabat mudanya sudah berjalan dan mulai berhasil. Program budidaya ternak mengambil lokasi Pasantren Pimpinan Tgk. Jamal, di mana Jamal juga menjadi Pengurus Baitul  Mal Pidie Jaya di Gampong Lhok Pu’uk, Panteraja Pidie Jaya.

Beberapa bulan lalu, M. Nasir dan sahabatnya dikirim ke Bogor, Jawa Barat, untuk mengikuti pelatihan tambahan di bidang pertanian dan peternakan sebagai pionir di kampung untuk membina pemuda lainnya.

Perlahan tapi pasti, usaha yang dijalankan dua sahabat ini mulai berkembang dan berhasil. Sehingga Keberhasilan tersebut, bisa memotivasi pemuda lainnya untuk sukses bertani.

Masa muda hanya sekali seumur hidup. Maka gunakan masa mudamu selagi kamu masih kuat, energik dan produktif untuk hal yang positif demi masa depan yang lebih baik. (M2).

Editor: Banyu

Related Posts

1 of 3,053