Mancanegara

Angkatan Udara Taiwan Segera Diperkuat Dengan F-16 Viver

Angkatan Udara Taiwan Segera Diperkuat Dengan F-16 Viver
Angkatan Udara Taiwan segera diperkuat dengan F-16 Viver/Foto: nowastrategia.org.pl

NUSANTARANEWS.CO – Angkatan Udara Taiwan segera diperkuat dengan F-16V. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi telah memutuskan menjual jet tempur F-16 versi terbaru ke Taiwan. Rencana tersebut telah disampaikan kepada Kongres pada hari Selasa (20/08) guna menyetujui penjualan 66 jet tempur F-16 Blok 70 senilai US$ 8 miliar.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa kebijakan AS tidak berubah terhadap Taiwan tetap konsisten seperti sebelumnya. Namun Beijing tetap mendesak AS agar membatalkan rencana penjualan itu, karena dianggap sebagai campur tangan urusan dalam negeri Cina.

Pengadaan jet tempur F-16V Taiwan merupakan langkah strategis AS dalam meningkatkan pertahanan regional, sekaligus mengimbangi kekuatan militer Cina yang terus berkembang pesat di Asia-Pasifik.

Beijing selama ini menganggap Taiwan adalah bagian integral dari wilayah teritorial Cina meski negara pulau itu menjalankan pemerintahan sendiri serta menjalin persekutuan dekat dengan AS.

Baca Juga:  President Macron to Moroccan Parliament: His Majesty the King Embodies 'Continuity of One of World's Oldest Dynasties, One of Facets of Modernity'

Dengan mengakuisisi 66 unit F-16V ini secara signifikan akan meningkatan kapabilitas kemampuan pertahanan udara Taiwan dalam menghadapi semakin meningkatnya intensitas penetrasi angkatan udara Cina terhadap ruang udara negara pulau tersebut.

Sebagai informasi, Angkatan Udara Taiwan saat ini diperkuat oleh 144 F-16 versi lama yang dibeli tahun 1992, lalu 55 jet tempur Mirage 2000, 300 F-5E Tiger, serta 129 jet tempur Ching-kuo buatan dalam negeri.

Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan, yang mengawasi penjualan militer asing AS, mengatakan bahwa pembelian F-16 oleh Taiwan tidak akan mengubah keseimbangan militer di wilayah tersebut. Penjualan ini justru akan berkontribusi terhadap pertahanan wilayah udara, keamanan regional, dan pengaruh AS di kawasan.

Pada hari Senin, juru bicara kementerian luar negeri Cina, Geng Shuang, mengatakan penjualan senjata AS ke Taiwan adalah melanggar perjanjian antara Washington dan Beijing dan menjadi duri dalam daging bagi urusan dalam negeri Cina. Oleh Karena itu, AS harus membatalkan penjualan jet tempur itu, kata Shuang.

Baca Juga:  Klausul 'Rahasia' dari 'Rencana Kemenangan' Zelensky: Bergabung dengan NATO dan Memperoleh Senjata Nuklir

Di Tapei, presiden Tsai Ing-wen mengatakan penjualan itu akan membantu memodenisasi angkatan udara Taiwan dan meningkatkan kapasitas pertahanan udaranya. Dalam sebuah posting di Facebook, Tsai mengatakan dia berterima kasih atas “dukungan terus menerus” Washington untuk pertahanan nasional Taiwan. (Banyu)

Related Posts

1 of 3,087