NUSANTARANEWS.CO – Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan ISIS memiliki sekitar 30.000 anggota yang telah disebar merata di kawasan Suriah dan Irak serta jaringan globalnya sehingga menimbulkan ancaman yang kian meningkat.
Laporan PBB tersebut beredar Senin (14/8), mengatakan meskipun secara umum ISIS telah kalah telah di Suriah, tapi masih ada kemungkinan kelompok inti masih akan terus bertahan di Suriah dan Irak karena mereka masih memiliki pendukung yang signifikan di Afghanistan, Libya, Asia Tenggara dan Afrika Barat.
Tak hanya ISIS, PBB juga menyebut jaringan global Al-Qaida sebetulnya masih eksis kendati agak tak menampakkan dirinya beberapa tahun terakhir, terutama pasca tewasnya Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan Mei 2011 silam. PBB menyebut jaringan global Al-Qaeda bahkan lebih kuat dari ISIS, di mana anggotanya tersebar di berbagai negara termasuk Somalia, Yaman, Asia Selatan dan wilayah Sahel Afrika.
Laporan DK PBB, seperti dikutip Military Times menyebutkan bahwa para ahli yang memantau aktivitas ISIS dan Al-Qaeda menyebutkan perkiraan total keanggotaan ISIS di Suriah dan Irak berasal dari kelompok yang tidak jelas asal muasalnya.
“Perkiraan antara 20.000-30.000 anggota, termasuk ribuan anggota teroris asing,” kata para ahli.
ISIS memang sudah kocar kacir di Irak dan Suriah. Banyak komandannya telah tewas dalam pertempuran, tak sedikit pula anggotanya yang telah meninggalkan zona konflik langsung. Namun begitu, tak sedikit pula yang masih bertahan di kedua negara tersebut dengan terlibat secara militer, berseumbunyi di komunitas masyarakat di daerah perkotaan.
Dengan kata lain, para ahli DK PBB ingin mengatakan bahwa ISIS yang sudah terdesak di Suriah dan Irak membuat pola perlawanan mereka berubah. Kini, anggota ISIS, terutama di luar kedua negara tersebut memperagakan perang gerilya sembari membangun jaringan global di bawah kepemimpinan Abu Bakr Al-Baghdadi. (als/nhi/ami)
Editor: Almeiji Santoso