Lintas Nusa

Ancaman Musim Kemarau, Pemprov Jatim Gelontor Tangki Air dan Tambah Bangun Sumur Bor

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengingatkan soal antisipasi menghadapi bencana kekeringan di Jawa Timur, Kamis (4/4/2019). (Foto: Setya N/NUSANTARANEWS.CO)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengingatkan soal antisipasi menghadapi bencana kekeringan di Jawa Timur, Kamis (4/4/2019). (Foto: Setya N/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Ancaman Musim Kemarau, Pemprov Jatim Gelontor Tangki Air dan Tambah Bangun Sumur Bor. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengingatkan soal antisipasi menghadapi bencana kekeringan, di mana sebentar lagi akan masuk musim kemarau. Ia meminta agar OPD terkait seperti BPBD segera menyiapkan tangki air dan pembangunan sumur bor oleh Dinas PU Cipta Karya.

“Dari data BPBD bisa terkoneksi dengan Dinas PU Cipta Karya, Dinas ESDM maupun Biro Sumber Daya Alam, di titik atau daerah mana sumur yang tidak keluar air. Karena bila sudah kekeringan, kita harus lihat langkat berkelanjutan, mereka tidak hanya butuh tangki air tapi bagaimana air ditarik dengan pipa sampai berapa kilometer,” katanya di Surabaya, Kamis (4/4/2019).

Mantan Mensos ini mengatakan saat ini pihaknya sedang menyiapkan regulasi bencana di Jatim termasuk dalam menghadapi kemarau.

”Regulasi tersebut nantinya akan diatur jumlah anggaran yang bisa dikeluarkan untuk mengintervensi resiko bencana alam. Jadi saat kita turun harus sudah jelas apa yang bisa dilakukan dan atas dasar apa. Jadi ketika tanggap darurat bantuan yang kita berikan bisa langsung menyentuh kepada korban,” paparnya.

Baca Juga:  Baksos 'Tarhib Ramadhan': Polda Jawa Timur dan LSM Gapura Bagi-bagi 500 Paket Sembako

Sementara itu data dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah ) Jatim diketahui bahwa secara geografis, Jatim memiliki tujuh gunung api aktif dari 127 gunung api aktif yang ada di Indonesia. Jatim juga merupakan daerah rawan gempa bumi, karena berdekatan dengan jalur pertemuan lempeng tektonik yaitu lempeng Indo-Australia.

Tidak hanya itu, Iklim tropis menyebabkan sering terjadi banjir, tanah longsor, cuaca ekstrim, dan kekeringan di beberapa wilayah di Jawa Timur.

Menurutnya, berdasarkan kajian bencana 2016-2020 ada 12 bencana, diantaranya banjir, gempa bumi, kekeringan, tanah longsor sampai dengan tsunami. Untuk bencana banjir sendiri setidaknya ada 22 kab/kota yang rawan banjir.

Hal ini dikarenakan Provinsi Jatim dilalui tujuh Wilayah Sungai (WS) yakni WS Bengawan Solo, WS Brantas, WS Welang-Rejoso, WS Pekalen-Sampean, WS Baru-Bajulmati, WS Bondoyudo-Bedadung, dan WS Madura. Kemudian untuk daerah rawan bencana longsor ada di 13 kab/kota dan rawan kekeringan di 23 kab/kota.

Pewarta: Setya N
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,059