NUSANTARANEWS.CO – Fisikawan dunia Stephen Hawking pernah mengatakan bahwa perkembangan teknologi harus dikontrol untuk menjaga masa depaan umat manusia. Dirinya mengingatkan tentang ancaman kecerdasan hasil buatan manusia.
Tidak hanya perkembangan teknologi semacam senjata nuklir melainkan pula ancaman kemajuan teknologi informasi. Disadari atau tidak, contoh kasus kemudahan dalam mengakses informasi saat ini, sesungguhnya adalah gejala awal akan ancaman proses pendangkalan cara berpikir secara massal.
Benar kiranya stetmen Hawking dilansir dari Dayli Mail yang menyebut, di masa sekarang dan mendatang kemajuan teknologi dengan kecepatannya seperti tengah membawa agresi baru yang mengancam kemapanan peradaban manusia itu sendiri. “Kita perlu mengontrol insting yang telah diwariskan kepada kita, yakni logika dan akal,” kata Hawking.
Tampaknya ini murni gejala baru yang disebut-sebut sebagai fase menuju era globalisasi gelombang ketiga. Ditandai dengan corak khas watak ‘efesiensi’ yang menggejala di semua sektor. Termasuk efesiensi dalam memproduksi dan memperoleh informasi. Segalanya harus instan, cepat dan serba mudah.
Efesiensi (kemudahan) yang serba instan inilah yang akan mengantarkan pada proses pendangkalan cara berpikir secara massal. Sekali lagi rezim virtual telah menegaskan bahwa karakteristik bernama ‘efensiensi’ menjadi harga mati bagi nafas masyarakat modern.
Contoh paling sederhana, seseorang kini tak perlu bersusah payah merangkai kata dalam tulisan demi menyampaikan informasi. Cukup dengan merekam video berdurasi 1 sampai 4 menit dengan sedikit bumbu caption, sebuah reportase siap disuguhkan.
Tak bisa dipungkiri memang, kecenderungan publik hari ini lebih condong melihat video dari pada harus membaca tulisan. Lagi-lagi ini soal efesiensi yang tanpa disadari telah menggiring manusia untuk pemalas.
Apa yang bisa diharapkan dari generasi yang mengalami pendangkalan berpikir, kecuali insan-insan bersumbu pendek. Jika melihat gejala yang ada, bukan tidak mungkin inilah awal dari runtuhnya peradaban massal diseluruh dunia.
Pewarta/Editor: Romandhon