NUSANTARANEWS.CO, Washington – Amerika peringatkan Cina untuk menghentikan aksi di perairan Jepang. Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) telah mendesak Cina agar berhenti mengirim kapal-kapal milik negara itu ke wilayah perairan Jepang di sekitar Kepulauan Senkaku di Laut Cina Timur.
Juru bicara Pentagon John Kirby dalam sebuah jumpa pers pada Selasa (23/2) mengatakan, “AS dengan sangat jelas mendukung kedaulatan Jepang di sana dan mengingatkan Cina untuk menghentikan aksi kapal-kapal Penjaga Pantai miliknya yang dapat mengarah pada salah perhitungan dan kemungkinan bentrokan fisik, serta kerugian material.”
Komentar Kirby itu disampaikan setelah dua kapal pemerintah Cina terlihat di Kepulauan Senkaku pada Sabtu (20/2) dan Minggu (21/2).
Penjaga pantai Jepang sebelumnya telah melaporkan bahwa kapal pantai Cina yang dipersenjatai dengan senjata “mirip meriam” telah memasuki perairan teritorial Jepang di dekat Kepulauan Senkaku di Laut Cina Timur pada 16 Februari lalu dan “mengancam” kapal penangkap ikan Jepang.
Dengan kegiatan rutin kapal-kapal penjaga pantai Cina memasuki perairan Jepang – mendorong Penjaga Pantai Jepang meningkatkan pengiriman kapal patroli untuk melindungi kapal penangkap ikan di Laut Cina Timur. Penjaga Pantai Jepang memiliki aturan ketat tentang penggunaan senjata dan hukum melarang mereka terlibat dalam kegiatan militer.
Sementara undang-undang baru Cina justru memungkinkan kapal-kapalnya memiliki wewenang mengambil “tindakan yang diperlukan termasuk menembak” terhadap kapal asing yang memasuki wilayah yang diklaim Beijing secara sepihak.
Seperti diketahui, Jepang menguasai kepulauan tersebut. Sedangkan Cina dan Taiwan turut mengklaimnya. Pemerintah Jepang mempertahankan sikap tidak ada isu kedaulatan. Dan AS mendukung kedaulatan Jepang atas kepulauan tersebut.
AS juga telah menyuarakan keprihatinan tentang undang-undang laut Cina yang baru. Departemen Luar Negeri AS memperingatkan bahaya bahwa Beijing menggunakan undang-undang tersebut untuk mengintimidasi tetangga di Laut China Selatan dan Laut China Timur. (Banyu)