Puisi Ahmad Irfan Fauzan
ALHAMDULILAH
Kabut fajar menyelinap di ranting dan lembah
Embun-embun mulai berguguran
menyentuh kepompong kecil
yang bergantung di sela ranting
Kepompong itu hendak menjadi kupu-kupu
Mungkin ia ingin membelah cakrawala, atau
menyusuri samudra, dan pelosok desa
Pelan-pelan napas bersirkulasi
Udara dengan bau tanah yang khas
dan juga wangi kembang-kembang mekar
memenuhi alam bawah sadar
Tuhan Yang Maha Kasih,
dalam naungMu hilanglah sedih
Serang, 2017
PEREMPUAN YOGYAKARTA
Rambutmu yang tergerai di dalam penglihatanku
Menumbuhkan ribang yang semakin rindang
Alis hitammu melukis cakrawala jiwaku
Mendeburkan kata-kata dalam samudra dadaku
Perempuan yogyakarta, kuingin selalu dekat
Serupa kulit, rambut, dan segalaku yang mampu kulihat
Bila malam hadir dalam kesepian, selalu kulihat bola matamu menyerupai kejora
Tidaklah mudah, tiadakan efeksi yang abadi!
Angin selalu membawa sukmaku embara,
ke mana hadirmu berada
Luka dan rasa mampu kuseka,
tapi tidak dengan peniadaan cinta
Serang, 2017
Ahmad Irfan Fauzan dilahirkan di Brebes Desember, 92 silam, saat ini ia berdomisili di Serang. Menyukai menulis, karyanya dibukukan dalam berbagai antologi bersama, dan dimuat di wartalambar, dan majalah simalaba.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resinsi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]