Berita UtamaPolitik

Alasan Ulama Tolak Kebijakan Full Day School

NUSANTARANEWS.CO – Kebijakan Full Day School tengah direncanakan untuk diterapkan di sekolah-sekolah negeri di Indonesia. Hal itu menjadi gagasan baru yang siap dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Dalam acara halaqoh ulama rakyat, kebijakan Full Day School menjadi materi yang turut dibahas. Kesimpulannya, para ulama menolak penerapan kebijakan tersebut.

“Dengan tegas para kiai menolak rencana dan kebijakan pemerintah, dalam hal ini Mendikbud yang ingin menerapkan Full Day School 5 hari sekolah dari pagi sampai malam,” ujar Ketua OC acara halaqoh ulama rakyat Abdul Kadir Karding saat penutupan acara halaqoh ulama rakyat di hotel Best Western di Kemayoran, Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Alasannya utamanya, para ulama mempertimbangkan waktu belajar untuk pendidikan agama bagi setiap anak didik. Jika waktu anak didik diforsir untuk sekolah pendidikan formal, asumsinya tidak ada lagi saat dimana mereka belajar pendidikan agama.

“”Dengan demikian, (Full Day School) akan mengurangi anak didik belajar ilmu agama ditempat lain. Di Madrasah, di Pesantren. Anak yang sekolah sampai siang, biasanya lanjut ke pesantren atau di madarasah untuk mendapatkan pelajaran akhlah dan keimanan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Antisipasi Masuk Beras Impor, Pemprov Harus Operasi Pasar Beras Lokal di Jawa Timur

Seperti diketahui, ratusan ulama dari berbagai daerah dan pondok pesantren di seluruh Indonesia berkumpul di hotel Best Western, Kemayoran, Jakarta, sejak Senin kemarin (28/11/2016). Mereka hadir dalam acara halaqoh ulam rakyat yang bertema “Tabayyun Konstitusi” yang digelar DPP PKB. (Hatiem)

Related Posts

1 of 10