NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Setelah dibuat dilematis terhadap situasi politik jelang Pilkada DKI Jakarta putaran dua, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya bersikap. Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPP DKI Jakarta kubu Romahurmuziy pada Kamis (6/4/2017) kemarin telah mendeklarsikan dukungannya terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dalam siaran resmi PPP melalui media daringnya yang diterima redaksi, ada beberapa hal mengapa PPP melimpahkan dukungannya terhadap pasangan Ahok-Djarot. Pertama, Jakarta membutuhkan pemimpin yang sudah terbukti danteruji. Dari 101 pilkada serentak 15 Feb 2017 lalu 60% dimenangkan petahana. Rakyat lebih banyak yang menilai bahwa petahana sudah tahu persoalan, begitupun Basuki-Djarot.
Kedua, pilkada di tengah warga bangsa yang beragam seperti Indonesia, adalah murni persoalan politik dan kuasa. Kita harus membuang jauh faktor SARA (suku, agama dan ras) dari arena kontestasi pilkada. Semakin kita angkat faktor SARA, ia akan menjadi gelindingan bola salju yang akan menyobek persatuan bangsa.
Selain itu, PPP sebagai partai berbasis agama menyadari bahwa dukungan PPP kepada Basuki-Djarot akan meredam penuh faktor SARA yang terus ditiupkan. Tak hanya itu, PPP menilai betapa pentingnya sinergi gubernur dengan pemerintah pusat, mengingat ia adalah wakil pemerintah pusat.
Ketiga, PPP menilai Basuki-Djarot akan lebih memudahkan berbagai koordinasi yang diperlukan DKI kepada pemerintah pusat, sbagaimana selama ini. Keempat, Basuki-Djarot adalah figur yang dikenal bersih dan anti KKN.
Kelima, program-program Basuki-Djarot yang berupa kartu-kartu sakti Jakarta, seperti KJS, KJL dan lain-lain adalah solusi yang akurat serta bermartabat terhadap warga DKI. Keenam, besarnya perhatian Basuki-Djarot terhadap umat Islam diwujudkan pada pembangunan serta penataan makam Mbah Priok. (emka)
Editor: Romandhon
