Berita UtamaMancanegaraResensiTerbaru

Aktivitas Teroris Israel: 1949-1981

Aktifitas teroris Israel: 1949-1981
Aktivitas teroris Israel: 1949-1981

NUSANTARANEWS.CO – Akvifitas teroris Israel: 1949-1981. Pada Februari 1949: Semua warga Arab diusir secara paksa dari rumah mereka di desa Anan dan Kafr Yasif oleh teroris Haganah. Pada 1950: Agen Zionis melemparkan bom ke sebuah sinagog di Baghdad, Irak, dan target Yahudi lainnya dalam rangka menekan kaum Yahudi agar bermigrasi ke Israel.

11 Juli 1953, patroli Israel melintasi garis demarkasi dan memasuki sebuah rumah di desa Khirbat-an-Najjar. Mereka melemparkan granat tangan ke sebuah rumah warga Palestina, menewaskan gadis berusia 8 tahun dan melukai ibunya. Granat tangan itu merobek perut sang gadis, sebagaimana terlihat di atas.

20 Agustus 1953: Orang-orang Israel bersenjata menyerang kamp pengungsi UNRWA di Bureij, Jalur Gaza. Mereka melemparkan granat lewat jendela pondok dan memberondong pengungsi dengan tembakan, menewaskan 30 orang dan melukai 62 lainnya.

14 Oktober 1953: Desa Qibiya diserang oleh pasukan Israel, menewaskan 42 penduduk.

Juli 1954: Kantor konsuler dan informasi Amerika dan Inggris di Kairo disabotase oleh agen Israel yang beroperasi di bawah Kementerian Pertahanan Israel.

Desember 1954: Aksi pertama pembajakan udara dalam sejarah penerbangan sipil dilakukan oleh Israel saat sebuah maskapai sipil Suriah dipaksa turun di Tel Aviv, dan para penumpang dan krunya ditahan selama berhari-hari, meski ada kecaman internasional.

4/5 April 1956: Israel menembaki Gaza dengan mortar 120 mm, menewaskan 56 warga sipil Arab dan melukai 103 lainnya.

11 Januari 1952 – 25 September 1956: Israel menjalankan penggerebekkan kasar terhadap desa-desa Arab, Beit Jala, Falame, Rantis, Qibiya, Nahalin, Bani Suhaila, Rahwa, Gharandal, Wadi Fukin (di Palestina and Suriah) dan kamp-kamp pengungsi di Bureij dan Gaza di Jalur Gaza, menewaskan 220 warga sipil Arab.

29 Oktober 1956: 47 penduduk Arab, termasuk 7 anak-anak dan 9 wanita, dibantai oleh penjaga perbatasan Israel di desa Kufr Kassem. Para penjaga datang dan mengumumkan bahwa akan ada jam malam mulai pukul 17.00 sore itu. Sebagian besar orang bekerja di ladang dan tidak mengetahui jam malam tersebut. Saat mereka pulang di malam hari, mereka langsung ditembak.

3 November 1956: Kota Khan Yunis diduduki oleh tentara Israel. 275 orang dibunuh.

12 November 1956: 111 warga sipil dibunuh oleh pasukan Israel di kamp pengungsi Rafah.

6 Oktober 1959: Komisi Gabungan Gencatan Senjata Mesir-Israel mengecam Israel atas beberapa ratus orang Badui suku Azazmah dari Nagab.

13 November 1960: Pasukan besar Israel, termasuk tank dan mobil lapis baja, menyerang desa Samu’, menghancurkan 125 rumah, satu sekolah, satu klinik; 15 rumah dihancurkan di sebuah desa lain, menewaskan total 18 orang dan melukai 54 lainnya.

1959 – 1963: Angkatan bersenjata Israel menyerang kamp-kamp pengungsi di Rafah dan desa-desa di Nuqeib, Rafat, dan Shaikh Hueesin di Suriah dan Palestina, menewaskan 47 warga sipil.

6 Juni 1967: pada 8 Juni 1967, selama Perang Enam Hari, pasukan Israel menyerang USS Liberty, sebuah kapal penghimpun keterangan rahasia milik Angkatan Laut AS, di lepas pantai Gaza, menewaskan 35 orang dan melukai 171 lainnya. Serangan itu bukan hanya disengaja, tapi Presiden Johnson menarik kembali penerbangan penyelamat Armada Keenam guna menghindari bentrokan antara AS dan Israel. Ini sudah terbukti. Aksi kooperatif ini dimaksudkan untuk mendorong rakyat Amerika agar mendukung Israel dalam perangnya melawan Mesir.

Baca Juga:  Dihadiri PPWI dan Perwakilan Kedubes, Peletakan Bunga di Monumen Gagarin Berlangsung Hikmad

Temuan Penyelidikan Pengadilan Angkatan Laut AS no 24: Sejak serangan udara pertama, para penyerang (Angkatan Udara Israel) terkoordinasi, akurat, dan tekun. Luncuran roket yang berlalu-lalang dan senapan mesin (meriam penembak cepat 30 mm) dari kedua haluan, kedua balok-silang kapal, dan segala penjuru secara efektif memamah seluruh geladak atas yang mencakup kendali kapal dan jaringan komunikasi internal (bertenaga suara). Serangan udara awal yang diarahkan dengan baik telah menghapuskan kemampuan empat senapan mesin kaliber 50.

12 Juni 1967: 400 keluarga diusir dari Moroccan Quarter di Yerusalem, setelah tiga jam pemberitahuan untuk mengosongkan rumah mereka. Insiden serupa terjadi di Qalqilya.

12 Juni 1967: Desa Beit Nuba, Yalu, dan Amwas diratakan dengan tanah setelah pengusiran penduduk secara paksa.

Juni/Juli 1967: Selama perang Juni 1967, pasukan Israel secara sengaja menyerang staf UNEF asal India dalam 5 kesempatan, menewaskan 11 orang dan melukai 24 lainnya. Sekjen PBB melaporkan bahwa pasukan Israel juga menganiaya petugas UNEF dan merampas harta mereka.

Juni/Desember 1967: Sebagai akibat dari perang Juni 1967, lebih dari 400.000 warga Arab Palestina yang tinggal di Gaza dan Tepi Barat dan lebih dari 100.000 warga Palestina dan Suriah yang tinggal di area Kuneitra diambil rumahnya dan tidak diperbolehkan pulang selagi area tersebut di bawah pendudukan Israel.

11 Juni 1967 – Juni 1974: Pasukan Israel menghancurkan 19.000 rumah warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza, yang setara dengan 380 desa dan kota, hampir sama dengan jumlah yang dihancurkan sebelumnya di periode 1948-1950.

28 Desember 1968: Satuan komando Israel bertransportasi helikopter menyerang bandara sipil Beirut dan menghancurkan 13 pesawat sipil, menimbulkan kerusakan senilai 22 juta poundsterling.

4 September 1967, 29 September 1967, 8 Juli 1968, 8 September 1968, 11 Mei 1969: Artileri Israel menembaki area-area pemukiman di Ismail, Suez, dan Port Said. Pemerintah Mesir mengumumkan bahwa 600 orang tewas dan 1000 lainnya terluka di Ismail sejak perang Juni 1967.

12 Februari 1970: Pesawat-pesawat Israel mengebom sebuah pabrik dekat Abu Zabaal, Mesir, menewaskan 70 pekerja sipil dan melukai 98 lainnya.

31 Maret 1971: Pesawat-pesawat Israel mengebom kota Mansoura di Delta Nil, menewaskan 12 warga sipil dan melukai 35 lainnya.

8 April 1970: Pesawat-pesawat Israel mengebom sekolah Bahr al-Baqr di provinsi Sharkia, 80 kilometer utara Kairo, menewaskan 46 anak sekolah.

11 Maret 1971: 34 keluarga dari Jalur Gaza diusir ke Abu Zuneima, di Gurun Sinai.

1 Agustus 1971: Otoritas pendudukan militer Israel di Jalur Gaza memulai pembongkaran rumah dan kampanye teror yang dirancang untuk memaksa  400.000 pengungsi Palestina di Jalur tersebut pergi.

28 April 1972: Sebuah pesawat Piper Israel terbang di atas desa Arab, Akraba, menyemprotkan defolian/perontok kimiawi ke atas panen gandum miliki penduduk. Sebelumnya, Tentara Israel menyita paksa 100.000 dunum tanah bercocok-tanam. Pada Mei 1971, penduduk desa diminta menjual tanah yang tersisa. Saat mereka menolak, panen mereka dimusnahkan.

8 Juli 1972: Ghassan Kanafani, novelis dan editor Palestina, tewas di Beirut ketika sebuah bom yang ditanam oleh agen “Israel” meledak di mobilnya. Turut tewas adalah keponakannya yang berusia 16 tahun.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Gelar Paripurna Laporan LKPJ Bupati TA 2023

18 Juli 1972: Emile Khayyat, pegawai Bank Rif di Beirut, terluka serius saat sebuah bom surat yang dikirim oleh cabang teroris Zionis, Mossad, meledak di wajahnya.

19 Juli 1972: Dalam insiden serupa, Dr. Anis Sayegh menderita luka serius pada tangan dan matanya di Beirut.

25 Juli 1972: Bassam Abu Sharif, penulis muda Palestina di Beirut, terluka serius saat bom buku meledak.

November 1967 – September 1972: Lebih dari 1500 warga sipil tewas dalam serangan Israel terhadap warga sipil Arab di desa-desa dan kamp-kamp pengungsi di Palestina, Yordania, Suriah, Libanon, dan Mesir.

1 Maret 1972, 9 Maret 1972, 8 September 1972: Israel menjalankan serangan terhadap area-area sipil di Suriah, seperti Hamma dan Maysaloun.

12 September 1972: Tiga anak tewas di sebuah rumah sakit Libanon akibat luka yang diderita dalam serangan pesawat Israel terhadap kamp pengungsi Palestina, Annahr Al-Barid, merenggut nyawa total 13 orang dari kamp ini saja.

14 September 1972: Seorang akuntan Los Angeles, Mohammed Shaath, terluka bersama salah seorang anaknya saat sebuah bom yang ditanam oleh agen Israel meledak di rumahnya.

16 September 1972: Pasukan lapis baja Israel menyerang selatan Libanon, menarik diri setelah menghancurkan banyak rumah dan menjarah dalam skala besar.

17 September 1972: Sebuah tank Israel secara sengaja melindas taksi di selatan Libanon, melumatkan 9 penumpangnya.

Februari 1973: Penembakan jatuh pertama sebuah maskapai sipil dilakukan oleh Israel, saat sebuah maskapai Libya ditembak jatuh oleh jet temput Israel di atas Sinai atas perintah langsung dari Perdana Menteri Israel, Golda Meir, menewaskan seluruh 107 penumpangnya dan semua kru Prancis.

3 Januari 1970, 22 Mei 1970, 27 Februari 1972, 8 September 1972, 17 September 1972: Israel menyerang desa-desa dan kamp-kamp pengungsi Arab di selatan Libanon.

4 Oktober 1972: Librairie Palestine, Paris, rusak oleh bom. Tanggung-jawab diklaim oleh Masada Movement for Action and Defense, sebuah organisasi pelajar.

16 Oktober 1972: Wael Zuaiter, akademisi dan seniman Palestina, diberondong tembakan oleh Mossad di jalan masuk apartemennya di Roma.

25 Oktober 1972: Ahmad Wafi, cendekiawan Palestina, terluka serius di Aljazair oleh bom surat Israel.

25 Oktober 1972: Mustafa Awad Zaid mengalami kebutaan dan kelumpuhan di Tripoli dan dua orang Libya yang sedang lewat terluka saat dia membuka sebuah bom surat.

26 Oktober 1972: Dua pegawai Bank Import-Export di Beirut terluka serius saat sebuah bom surat meledak.

26 Oktober 1972: Seorang perwira polisi Mesir yang mengecek tiga surat mencurigakan terluka saat surat-surat itu meledak.

29 November 1972: Omar Sufan, perwakilan Bulan Sabit Merah di Stockholm, kehilangan jari-jarinya saat sebuah bom surat meledak.

29 November 1972: Adnan Hammad, pemimpin pelajar Palestina, terluka serius di Jerman dan diketemukan bersama sebuah bom surat.

30 November 1972: Ahmed Awadallah, pemimpin pelajar Palestina di Kopenhagen, kehilangan lengannya saat bom surat yang dikirim Mossad meledak.

Juli 1967 – Desember 1972: Angkatan bersenjata Israel, dalam aksi penghukuman dan pembalasan kolektif, meledakkan atau membuldoser lebih dari 10.000 rumah warga sipil Arab di Gaza dan Tepi Barat.

Baca Juga:  Tim SAR Temukan Titik Bangkai Pesawat Smart Aviation Yang Hilang Kontak di Nunukan

8 Desember 1972: Mahmoud Hamshari, pemimpin dan cendekiawan Palestina, kehilangan kaki dan kemudian mati, pada 8 Januari, saat bom elektronik yang dipasang oleh Mossad meledak di rumahnya di Paris. Aharon Yariv (mantan Menteri Informasi Israel) mengawasi eksekusi operasi itu, sebab dia ditugasi operasi khusus yang diarahkan kepada orang-orang Palestina.

25 Januari 1973: Hussein Abul Kheir tewas di Siprus saat sebuah bom meledak di kamar hotelnya.

21 Februari 1973: Pelosok paling utara Libanon diinvasi oleh pasukan udara dan kapal Israel, menyebabkan kematian 40 warga sipil Arab.

22 Februari 1973: Sebuah maskapai sipil Libya ditembak jatuh oleh pesawat tempur Israel di atas Sinai, menewaskan 106 penumpang dan kru.

6 April 1973: Dr. Bassel Kubaissy, profesor ilmu politik asal Irak, diberondong tembakan dan tewas di sebuah jalanan Paris oleh pasukan khusus Israel.

10 April 1973: Pemimpin-pemimpin Palestina, Muhammad Yussuf Najjar, Ny. Najjar, Kamal Adwan, dan Kamal Nasser diberondong tembakan dan tewas di rumah mereka di Beirut oleh pasukan khusus dan skuad teror Israel.

2 Mei 1973: Ny. Nada Yashruti, pemimpin feminis Palestina dan ibu dua orang anak, disergap tiba-tiba oleh tiga agen Israel bersenapan mesin di jalan masuk apartemennya dan tewas.

29 Juni 1973: Mohammed Boudaiah, penyair Aljazair dan sahabat bangsa Palestina, tewas saat bom yang dipasang Israel meledak di mobilnya di Paris.

21 Juli 1973: Ahmed Bouchiki diberondong tembakan oleh agen Israel di Oslo. Israel mengaku bertanggung-jawab atas kejahatan ini, yang disusul oleh panggilan pengadilan. Dalam penuntutan, terungkap informasi yang menghubungkan para pembunuh Israel itu dengan pembunuhan Zuaiter, Hamshari, dan pemimpin dan cendekiawan Palestina lainnya yang dibunuh di Eropa.

12 April 1974: Pasukan Israel menyerang desa-desa Libanon, menewaskan 2 warga sipil, menghancurkan 31 rumah, dan menculik 13 orang.

13 Mei 1974: Pesawat-pesawat Israel menyerang Libanon, menewaskan 4 warga sipil.

16 Mei 1974: pesawat-pesawat Israel menyerang dan membombardir kamp-kamp pengungsi di Libanon, menewaskan 50 warga sipil dan melukai 200 lainnya di kamp pengungsi Nabatiyeh dan Ein-el-Helweh. Kamp Nabatiyeh musnah total.

19 Mei 1974: Satuan angkatan laut Israel membombardir kamp pengungsi Rashidiyeh, menewaskan 8 warga sipil.

22 Mei 1974: Pesawat-pesawat Israel mengebom kamp-kamp pengungsi di Libanon, melukai 2 warga sipil dan menghancurkan tak terhitung banyak rumah.

20 Juni 1974: Pesawat-pesawat Israel mengebom kamp-kamp pengungsi di Libanon, menewaskan 10 warga sipil dan melukai ratusan lainnya.

8 Juli 1974: Satuan angkatan laut Israel menyerang Tyre dan Saida, menenggelamkan 21 perahu penangkap ikan.

7 Agustus 1974: Pesawat-pesawat Israel mengebom desa-desa di selatan Libanon.

13 Agustus 1974: Kapal-kapal angkatan laut Israel menembaki kamp-kamp pengungsi, menewaskan 1 warga sipil dan melukai enam lainnya.

25 Agustus 1974: Pasukan Israel menembaki desa-desa di selatan Libanon.

24 September 1974: Pasukan Israel menembaki desa-desa di selatan Libanon.

September 1981: Bom mobil mulai rutin menteror Muslim Beirut Barat sebagai strategi untuk mengusir PLO dari Libanon. Mossad mensponsori pembantaian tersebut.

1981: Serangan udara Israel di Libanon menewaskan 20 warga sipil di area pemukiman Saida, 150 di Fakhani, dan 150 di area Universitas Arab Beirut. (Red)

Sumber: Barbara Lee, Israel Didirikan melalui Terorisme Dipupuk Dengan Darah

Related Posts

1 of 3,070