Berita UtamaEkonomiLintas NusaTerbaru

Aksi Bersih-Bersih Eceng Gondok di Setu Pengarengan: “Alam Kami, Lingkungan Hidup Kita Semua”

Aksi bersih-bersih eceng gondok di Setu Pengarengan
Aksi bersih-bersih eceng gondok di Setu Pengarengan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Aksi bersih-bersih eceng gondok di Setu Pengarengan. Dampak bencana dari krisis iklim di seluruh Indonesia ada di depan mata. Hal ini, telah mendorong aksi bersih-bersih lingkungan hidup dan alam sekitar dari berbagai kalangan para penggiat alam serta komunitas Lingkungan Hidup.

Para pegiat lingkungan hidup ini, berharap agar pemerintah kota dan kabupaten serta provinsi mempunyai program nyata dan serius dalam mengambil  kebijakan yang berpihak pada lingkungan hidup dan alam di tengah perkotaan dan desa.

Di Gempita Hari Lingkungan Hidup se Dunia, Pokdarwis Situ Pengarengan bekerja sama dengan Acsena Humanis Respon Foundation, Mat Peci (Masyarakat Pecinta Ciliwung) dan Forum Peduli Situ mengadakan aksi pembersihan eceng gondok yang terkontaminasi dengan limbah rumah tangga dan sampah plastik di Setu Pengarengan Cisalak Depok Jabar pada hari Minggu (6/6).

Ketua Pokdarwis Setu Pengarengan Daniel Pelupesi mengatakan bahwa, aksi bersih-bersih ini dilakukan dengan menggunakan perahu getek hasil swadaya masyarakat pecinta lingkungan serta beberapa perahu karet.

Baca Juga:  Inggris Memasuki Perekonomian 'Mode Perang'

“Kegiatan ini adalah untuk membersihkan setu Pengarengan dari sebaran tumbuhan eceng gondok yang semakin meluas, kata Daniel.

Daniel berharap, efek dari kegiatan bersih-bersih ini, Setu Pengarengan akan terlihat lebih indah dan cantik serta dapat menjadi destinasi wisata pilihan bagi masyarakat Depok dan sekitarnya.

Selain itu, diharapkan juga dapat mengurangi debit banjir dikala musim penghujan. “Kami mengucapkan rasa salut serta terima kasih kepada para relawan lingkungan hidup yang dengan sukarela membantu mewujudkan kegiatan bersih bersih setu pengarengan,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama ketua Umum MAT PECI (Masyarakat Peduli Ciliwung) Usman Firdaus menandaskan bahwa, “Sebaran tumbuhan eceng gondok di Setu Pengarengan sungguh luar biasa. Apabila tidak segera dibersihakan kemungkinan besar akan menghambat laju air derasan di setu Pengarengan ini dan pasti menimbulkan luapan banjir. Dampaknya pastilah masyarakat sekitar setu yang menerima dampaknya. Kami berharap kegiatan fositif ini dapat direspons oleh para pemangku kebijakan.”

Baca Juga:  Ramadan, Pemerintah Harus Jamin Ketersediaan Bahan Pokok di Jawa Timur

Selanjutnya, sebagaimana yang diharapkan, agar sumber daya air di wilayah kota Depok bisa terjaga maka keberadaan setu-setu harus dipertahankan fungsinya – yaitu menjadi sumber air yang hakiki selain sumur-sumur yang dimiliki oleh warga. “Bila setu sudah tak berfungsi maka tentu air menjadi langka. Memang ada beberapa setu di kota Depok yang hilang karena kurang perhatian. Ada juga yang beralih fungsi dan mengalami pendangkalan karena penunpukan sedimen, limbah dan sebagainya,” beber Usman.

“Mulailah dari sekarang saling menyadari bahwa pentingnya keberadaan setu adalah sebagai penopang air kehidupan.”

Ada 3 stimulus dalam upaya pelestarian setu setu, 1. Menjaga; 2. Merawat; dan 3. Pengembangan ekosistim dan menjaga ekologi.

“Memaksimalkan pemberdayaan masyarakat sekitar setu dalam kesadaran bahwa pentingnya 3 sasaran tersebut diatas. Dan tidak mustahil dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar dalam ketahanan ekonomi,” tutup Bang Usman. (DA)

Related Posts

1 of 3,049