Kesehatan

Ini Pesan BAANAR Diperingatan Hari Anti Narkotika Internasional 2018

Penyelundupan Narkoba (Ilustrasi)
Penyelundupan Narkoba (Ilustrasi)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Puslitkes UI yang dirilis tahun 2017, menyebut ada sekitar 1,77 persen penduduk Indonesia—setara dengan 3,3 juta jumlah penduduk Indonesia—terjerumus pada penyalahgunaan narkoba dan mengakibatkan kerugian Rp 84,7 triliun.

Melihat fenomena di atas, Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) di bawah naungan Pimpinan Pusat GP ANSOR pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2018, menilai kasus narkoba di Indonesia tak bisa dibiarkan. Hal ini untuk menyelamatkan bonus demografi. Pasalnya, usia produktif harus mempunyai performa yang baik sebab jika tidak, akan merugikan masa depan Indonesia sendiri.

Kepala BAANAR Nasional PP GP ANSOR Saleh Ramli menjelaskan, untuk mengatasi hal itu telah dilakukan sosialisasi dan aksi melalui sistem kaderisasi di internal GP. ANSOR sebagai ikhtiar memberantas penyalahgunaan Narkoba.

Baca Juga:
Narkoba Merajalela, Polres Ponorogo Panen Tangkapan
Cina Gagal Selundupkan 150 Ton Narkoba, IPW: Indonesia Pasar Potensial

“Sosialisasi dilakukan secara masif karena alarm bahaya narkoba sudah berbunyi darurat,” ungkap Saleh Ramli dikutip dari siaran tertulisnya, Selasa (26/6/2018).

Baca Juga:  RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep Hadirkan Teknologi Canggih untuk Layanan Kesehatan

Selain itu, lanjut dia, langkah lain yang diambil BAANAR dalam memberantas penyalahgunaan Narkoba tentu tidak bisa dilepaskan dari semangat zaman. “Kita mendengar kata hijrah dan jihad dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini coba kita kontekskan dengan semangat pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba, yang tentunya akan membawa dampak positif; Jihad melawan Narkoba dan Hijrah untuk hidup yang lebih sehat tanpa narkoba,” terang dia.

Langkah ini akan terus dikampanyekan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia sosial media. Kader Ansor yang berjumlah tidak kurang 5 juta orang di Indonesia menjadi modal sosial yang besar untuk terus mengkampanyekan pemberantasan penyalahgunaan Narkoba.Dengan SDM Ansor yang melimpah, akan kita kerahkan untuk kampanyekan pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba melaui kegiatan yang sesuai kebutuhan masyarakat, menyenangkan, dan memberikan harapan tentang masa depan bagi kaum muda Indonesia.

Baca Juga:
9 Kontainer Bahan Narkoba dari Cina Gagal Masuk, Indonesia Harus Berterimakasih ke Timor Leste
Ini Penilaian IPW Mengapa Cina Nekat Selundupkan 150 Ton Narkoba ke Indonesia

Baca Juga:  Perawatan Bayi Prematur di Rumah: Tips Sehat dari Dr. Anita Febriana Dokter Spesialis Anak RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep

Di sisi yang lain kampanye di media sosial akan terus dilakukan.Sebab beberapa literasi meyebutkan bahwa modus pengedaran obat-obatan terlarang kian canggih,salah satunya memanfaatkan kemajuan tekhnologi dan informasi. Langkah ini dinilai sangat efektif karena banyaknya pengguna sosial media, terlebih anak muda. (nn)

Editor: Romadhon

Related Posts

1 of 3,462