NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Remaja peranakan Cina berakting menghina dan menantang Presiden Joko Widodo. Hal tersebut dia rekam bersama temannya dalam sebuah video yang viral dua hari ini di media sosial. ABG bermata sipit ini dikabarkan mengaku kepada polisi bahwa, dirinya sudah lama membuat video tersebut bersama teman-temannya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Argo Yuwono membenarkan, pelaku berinisial SS (16) itu telah membuat video tersebut sejak 3 bulan lalu. “Itu video tiga bulan lalu dia yang dibuat oleh dia ya,” kata Argo kepada insan pers, Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Baca Juga
- Ulamanya Dihina, Jazuli Juwaini: Wajar Jika Warga NU Tersinggung
- Ulama Dihina, DPR: Kondisi Saat Ini Jauh Lebih Buruk dari Zaman Penjajah
- Insiden Pengusiran Anies, Ketua Braja Minta Jokowi Bedakan Kepentingan Politik dan Olahraga
Kendati demikian, polisi belum membeberkan detail tempat pembuatan video itu. Sementara itu, Argo Yuwono menyebut tantangan bernada keras dengan akting kaku itu hanyalah wujud dari kenakalan remaja.
“Ini merupakan kenakalan remaja. Kenapa? Ya karena pada saat dia berkumpul dengan temannya dia mengatakan, ‘Kamu berani nggak kamu? Nanti kalau berani, kamu bisa nggak ditangkap polisi.’ Jadi mengetes ini berdua, mengetes polisi. Kira-kira polisi mampu tidak menangkap dia. Jadi anak-anak ini bercanda, lucu-lucuan,” kata Argo.
Menanggapi hal itu, Anggota DPR RI dari Fraksi Hanura, Inas N. Zubir pun mempertanyakan pernyataan Argo tersebut. “Apakah Polda Metro Jaya beranggapan bahwa ancaman dan penghinaan kepada Presiden adalah lucu-lucuan?” ujar Inas, Kamis (24/5)
Menurut Inas, seharusnya Polda Metro Jaya dalam memberikan pendapatnya terhadap suatu kasus berdasarkan hasil keterangan penyidik bukan opini Kabid Humasnya yang cenderung berupaya melindungi si pelaku tersebut.
“Jangan karena anak tersebut adalah anak cina kaya lalu Polda Metro Jaya takut! Kalau ini yang terjadi maka anggapan atau dugaan masyarakat bahwa polisi bisa dibeli adalah benar!” tegas Inas
Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana