PeristiwaRubrika

Sebelum Wafat, KH Sholeh Qosim Beri Amanat Khusus untuk Khofifah

Sebelum Wafat, KH Sholeh Qosim Beri Amanat Khusus untuk Khofifah
Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa merasa kehilangan atas wafatnya kiai panutan NU, KH Sholeh Qosim. (Foto: NusantaraNews/Setya)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Ulama sepuh kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) KH Sholeh Qosim telah berpulang ke rahmatullah. Pengasuh Pondok Pesantren Al Ismailiyah, Ngelom, Sepanjang, Sidoarjo ini meninggal sekira pukul 18.00 WIB saat menunaikan salat maghrib.

Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa merasa kehilangan atas wafatnya kiai panutan NU tersebut. KH Qosim adalah tokoh penting di kalangan ulama dan petinggi negara.

“ Kita semua kehilangan kiai Sholeh Qosim. Pasti bangsa ini kehilangan. Kiai Sholeh Qosim sosok yang mungkin bukan media darling tapi Kiai Qosim sangat sering hadir dalam perhelatan nasional, beliau sering menjadi tamu VIP di sangat banyak forum-forum nasional. Beliau juga sering jadi tamu VIP di forum pertemuan ulama-ulama nasional dan internasional,” kata Khofifah dengan mata berkaca-kaca, Jumat (11/5/2018)

Khofifah mengatakan saat muda dulu Kiai Qosim selalu hadir sebagai pemateri dalam kegiatan kepemudaan NU. Kiai Qosim disebut berjasa besar terhadap perkembangan organisasi otonom kepemudaan NU.

Baca Juga:  Sejumlah Tokoh dan Pakar IT Deklarasi Berdirinya FORMASI

“Beliau pemerhati pemuda NU. Kami sering mengundang beliau waktu itu. Beliau memberi pencerahan saat basic training waktu di PBNU, saat PMII juga. Sangat luar biasa. Jadi beliau memberikan atensi luar biasa bagi anak muda NU, muslimat NU,” tuturnya.

Kiai Sholeh Qosim, Khofifah menuturkan, juga menjadi suri tauladan bagi semua kalangan. Komitmen Kiai Sholeh Qosim terhadap dunia pendidikan madrasah diniyyah sangat diapresiasi.

“Kesahajaannya dan dalamnya ilmu, beliau tetap mengajarkan ilmunya di pesantrennya. Jadi beliau punya pesantren yang beliau bangun. Artinya bahwa seorang Kiai Soleh Qosim punya komitmen kuatmemgambangkan pendidikan terutama berbasis madrasah diniyyah,” ucapnya.

“Waktu terakhir saya sowan beliau berharap lembaga pendidikannya akan bisa dikawal,” lanjutnya.

Sebelum wafat, Khofifah mengatakan Kiai Sholeh Qosim memberikan amanat khusus kepadanya. Khofifah brtekad memenuhi amanat yang dipinta ketika nanti bulan Ramadan.

“Pada saat persiapan pilgub saya sowan. Nyuwun pangestu kepada beliau. Beliau masih memiliki amanah. Tadi saya ditanya putra almarhum, apakah amanah dari Kiai Qosim sudah dilaksanakan? Saya bilang amanah itu akan saya kerjakan ketika bulan Ramadhan nanti. Insyaallah akan saya laksanakan karena proses tertentu,” ungkapnya.

Baca Juga:  Seorang Difable Tunarungu Ikuti Diklat Jurnalistik Warga PPWI

Pewarta: Setya
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 28