NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua umum Forum Konstitusi dan Demokrasi Jakarta, Ismadani Rofiul Ulya mengatakan kebudayaan dapat menciptakan keamanan dalam berdemokrasi. Karenanya, ia mengingatkan arti penting bagi seorang politisi (paslon) untuk memahami substansi budaya lokal dan mengimplementasikannya saat berkampanye.
“Sebagai seorang politisi atau paslon di daerah hendaknya memahami subtansi budaya lokal dan mengimplementasikannya dalam berkampanye sehingga meminimalisir konflik setelah Pilkada,” ujar Ismadani di acara Kongkow Kebudayaan dalam rangka menjelang Pilkada Serentak di 171 daerah yang digelar Bens Radio, Jakarta, Sabtu (17/3).
Ismadani menambahkan, diskusi kebudayaan dan problem solving di suatu daerah menjadi menu wajib dalam visi misi setiap paslon.
Sementara itu, di tempat yang sama pengamat politik senior dari UIN Jakarta M Zaki mengatakan kebudayaan tidak bisa berkembang di dalam pemerintahan yang represif. Dan gelagat itu dinilainya mulai menunjukkan kea rah tersebut sehingga membahayakan eksistensi budaya lolak atau kebudayaan secara luas.
“Kebudayaan tidak bisa berkembang di dalam pemerintahan yang represif, Indonesia sudah menuju ke arah sana, ini bahaya,” ucapnya.
Acara Kongkow Kebudayaan dalam rangka menjelang Pilkada Serentak di 171 daerah ini selain dihadiri Ismadani dan Zaki, hadir pula beberapa tokoh budayawan nasional seperti Robitul Umam, Ridwan Saidi dan Andi Yahya.
Pewarta: Alya Karen