Ekonomi

Serda Sunardi Berbagi Tips Penyemprotan Tanaman Padi yang Tepat dan Benar

NUSANTARANEWS.CO, Tulungagung – Penyemprotan pada tanaman padi merupakan kegiatan dalam budidaya tanaman padi yang bertujuan untuk memberikan asupan unsur hara mikro dan untuk mengendalikan hama ataupun penyakit. Unsur hara mikro diberikan melalui penyemprotan dengan pupuk daun dan penyemprotan pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit.

Seperti halnya yang dilakukan kelompok tani Gemah Ripah, yang didampingi Babinsa Desa Gandang Serda Sunardi yang melakukan penyemprotan hama padi di sawah milik Jasman warga Bendo Desa Gandong Kecamatan Bandung, Selasa (6/3).

Penyemprotan yang dilakukan pada luas lahan mencapai 200 ru ini dilakukan dengan penuh semangat karena hadirnya Babinsa. Bahkan panas matahari yang mulai menyengan tak dihiraukannya.

Babinsa mengatakan bahwa pada tanaman padi penyemprotan harus dilakukan dengan tepat dan benar, agar hasil produksi bisa maksimal. Sebab teknik penyemprotan, pestisida yang digunakan dan dosis penyemprotan memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan budidaya tanaman padi.

Berbeda dengan jenis tanaman budidaya lainnya, pada tanaman padi ada masa di mana tanaman padi sama sekali tidak boleh disemprot. Jika pada masa tersebut penyemprotan tetap dilakukan, boleh jadi hasil produksi padi tidak maksimal. Teknik penyemprotan tanaman padi berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas hasil gabah.

Baca Juga:  APTIKNAS Luncurkan Indojual.com, Marketplace Khusus Produk IT

Agar tujuan melakukan penyemprotan tanaman padi tercapai, penyemprotan harus dilakukan pada waktu yang tepat. Pestisida yang digunakan tidak akan bekerja dengan baik jika penyemprotan dilakukan pada waktu yang tidak tepat. Jika salah dalam melakukan penyemprotan, pestisida tidak akan maksimal membunuh hama atau penyakit sasaran. Jika demikian, penyemprotan pastinya akan diulangi sesering mungkin bila perlu dosisnya terus ditambah.

Waktu yang tepat melakukan penyemprotan tanaman padi adalah pada saat stomata (mulut daun) terbuka. Sebab ketika stomata terbuka, cairan pestisida akan mudah diserap oleh tanaman dan masuk kedalam jaringan tanaman. Dengan demikian hama atau penyakit yang menyerang tanaman akan mati ketika hama memakan bagian tanaman tersebut. Jika di hitung jam adalah pagi hari hingga jam 09.00 dan sore hari mulai dari jam 15.30 hingga jam 17.00. Jika penyemprotan selain di jam jam tersebut maka stomata akan menutup. Pada saat stomata (mulut daun) tertutup, daun tidak dapat menyerap cairan pestisida dengan baik.

Baca Juga:  Bea Cukai Nunukan Lakukan Hibah dan Musnahkan Barang Ilegal Lainnya

Selain itu, dosis menyemprot tanaman padi juga harus sesuai dengan arahan dari PPL setempat.

Sebaiknya penyemprotan harus dilakukan pada saat cuaca cerah. Akan sia-sia jika sesaat kemudian tersiram air hujan, sebab fungsi dan efektifitasnya pestisida akan berkurang karena guyuran air hujan.

Babinsa juga menghimbau kepada para petani agar penyemprotan dilakukan sejak sedini mungkin untuk mengantisipasi hama atau penyakit menyerang sejak bibit dipindah ke lahan sawah.

Di tempat yang berbeda Danramil Besuki Kapten Czi Sunarto mengingatkan bahwa gunakanlah dosis sesuai dengan yang dianjurkan oleh PPL, jangan mengurangi atau menambah dosis dari dosis anjuran. Sebab dosis yang kurang bisa berakibat fatal, hama atau penyakit sasaran tidak mati, sedangkan dosis yang berlebihan bisa berbahaya bagi manusia serta mencemari lingkungan.

Editor: Gendon Wibisono

Related Posts