EkonomiLintas Nusa

Wagub Jateng: Membangun Bukan Menggusur

NUSANTARANEWS.CO, Semarang – Wakil Gubernur Jawa Tengah mengapresiasi keberadaan Asosiasi Pedagang Kali Lima Indonesia (APKLI) yang bergerak secara terorganisir di seluruh daerah, termasuk di Jawa Tengah.

Pada Jumat (19/1) APKLI menandatangani perjanjian kerjasama dengan Bank Jateng dan Jamkrida Jateng untuk proses peminjaman modal bagi para pedagang kaki lima dapat semakin mudah. Jateng sendiri terdapat 4,8 juta PKL dan di tahun ini diharapkan 40 persen atau 1,9 juta di antaranya bisa mendapatkan kredit tanpa agunan.

Wagub Jateng, Heru Sudjatmiko diketahui hadir dalam acara penandatangan perjanjian kerjasama antara APKLI, Bank Jateng dan Jamkrida Jateng ini. Dalam sambutannya, Heru mendukung program asosiasi tersebut, yang memberikan dorongan moral kepada para pedagang kaki lima agar ke depan bisa semakin tergorganisir. Wagub juga mengatakan, melindungi dan memajukan kesejahteraan umum termasuk PKL termaktub dalam pembukaan UUD 1945.

“Jika ada istilah membangun bukan menggusur, maka terkait keberadan PKL ini mari kita fasilitasi” kata Wagub.

Baca Juga:  Gelar Pertemuan, Anies Beri Sinyal Dukung Cagub Luluk di Pilgub Jawa Timur

Menurut dia saat ini perhatian pemerintah kabupaten/kota di Jateng terhadap keberadaan PKL ini sudah cukup baik dengan adanya penataan dan pemberian tempat yang layak bagi para PKL.

”Gejolak soal penataan PKL terutama di Jateng juga sudah tidak terdengar lagi. Ini antara lain adanya kepedulian pemerintah dalam hal penataan. Jadi, kotanya juga rapi, pedagang juga tetap mendapat tempat yang layak,” ujarnya.

Wakil Ketua DPRD propinsi Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono dalan sambutanya, berharap besar APKLI jateng bisa bersinergi dengan baik serta menjalin komunikasi dan kerjasama kepada pemerintah eksekutif dan Legislatif.

Yan muhtar menjadi nahkoda organisasi APKLI jateng hingga tahun 2022 mendatang. Yan yang menggantikan Agus Yusuf yang kini menjadi sekjend DPP APKLI, menyampaikan tugas utamanya bersama DPW APKLI adalah menyatukan visi dan misi anggota.

Dikatakan, nilai transaksi yang dilakukan PKL se-Jawa Tengah yang jumlahnya mencapai 4,8 juta itu mencapai Rp 3 triliun per tahunnya. Transaksi para pelaku ekonomi mikro yang bernaung di bawah Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Jateng setiap tahun mencapai lebih dari Rp 4 triliun.

Baca Juga:  Debat Ketiga, Cagub Luluk Sorot Krisis Lingkungan di Jawa Timur

Transaksi tersebut dihasilkan oleh sekitar 4,8 juta warga di Jateng yang menjalankan usaha di sektor ini. ”Potensi apabila dikelola dengan baik, akan menjadi salah satu potensi ekonomi di Jateng,” ungkapnya. (red)

Editor: Redaktur

Related Posts

1 of 4