EkonomiPolitik

Sosiolog: Jika Pedesaan Maju, Urbanisasi Akan Minim

NUSANTARANEWS.CO – Pertumbuhan ekonomi tidak merata disebut-sebut sebagi salah satu faktor penyebab terjadinya perpindahan masyarakat dari desa ke kota atau urbanisasi. Menurut sosiolog, Nia Elvina seperti dilansir Antara, meski era desentralisasi sudah diimplementasikan tetapi pusat pertumbuhan ekonomi masih terkonsentrasi di kota-kota besar.

Alhasil, setiap arus balik usai liburan panjang pemudik masih saja membawa satu kelurga dan beberapa kerabatnya ke kota besar untuk mengadu nasib.

“Asumsinya, jika pedesaan maju, maka urbanisasi akan minim. Orang akan enggan ke kota, karena di pedesaan juga tersedia lapangan pekerjaan dan penghidupan yang layak,” katanya di Jakarta, Sabtu (9/7/2016). Baca juga: Indonesia Terancam Kehilangan Petani

Saat arus balik lebaran 2016,  urbanisasi diprediksi masih terus berlanjut meskipun desentralisasi sudah berlaku di Indonesia. Apa maslahnya? Sekali lagi, sistem pembangunan hingga saat ini termasuk pada pemerintaahan Joko Widodo masih saja belum berpihak pada pedesaan, dan menurut Nia desentralisasi nyatanya belum bisa meningkatkan pembangunan di daerah-daerah.

Baca Juga:  Banjir Doa dan Dukungan di Pasar Blimbing, Khofifah Ajak Pedagang Coblos Nomor 2 di Pilgub Jatim

Nia menuturkan, urbanisasi dapat menyebabkan beban sosial baru bagi kota-kota besar. Dikatakannya, dibutuhkan kebijakan-kebijakan dari pemerintah kota, pemerintah daerah maupun DPRD yang lebih konstruktif untuk mempercepat pembangunan pedesaan.

Pemerintah tidak boleh memandang sebelah mata dan menganggap remeh persoalan urbanisasi. Berbagai kebijakan untuk mengatasi urbanisasi harus diterapkan secara optimal sehingga dapat ditekan.

Terlebih, Nia melanjutkan, masyarakat yang melakukan urbanisasi tidak semuanya dibekali pendidikan dan keahlian mumpuni sehingga berpotensi menambah jumlah pengemis dan gelandangan baru di kota-kota besar. (sego/red)

Related Posts

1 of 3,050