NUSANTARANEWS.CO, Ngawi – Penyuluhan dalam bidang pertanian yang dilaksanakan Kodim 0805/Ngawi bersama Satgas TMMD ke-100 tahun 2017 mensosialisasikan kepada para petani cara pembuatan pupuk organik di Balai Desa Mengger, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi.
Adalah Serda Supardi, anggota Babinsa Koramil 0805/01 Ngawi, Kodim 0805/Ngawi yang menularkan ilmunya dengan menjelaskan kepada kurang lebih 60 orang warga yang hadir bagaimana cara membuat pupuk organik dari bahan berupa buah-buahan seperti pepaya, semangka, nanas, jagung dan sejumlah buah maupun sayur mayur lainnya. Kemudian bahan-bahan tersebut dibuat pupuk berupa ramuan organik ternak, ramuan organik Hama, dan ramuan organik tanaman, setelah itu dilanjutkan dengan tanya jawab antara petani dengan penyuluh.
Dalam kesempatan tersebut Serda Supardi memaparkan, untuk membuat ROTER atau Ramuan organik ternak, untuk fermentasi campuran rumput, jagung, jerami yang sudah dicincang dicampur dengan Roter secara rata, lalu diaduk – aduk setelah 14 hari diperam. Menurut Supardi selama diperam ramuan tersebut tidak boleh terkena udara sehingga lebih baik dimasukan dalam plastik, Kemudian disajikan untuk ternak dan bisa disimpan sampai 6 bulan tidak masalah dengan cara ditutup rapat lagi tempat penyimpanannya. ROTER ini cocok untuk penggemukan sapi atau kambing
“Untuk pembuatan ROMA, atau ramuan organik hama, bahanya yaitu pinang ditumbuk, bahan lainnya seperti daun sirih, daun sirsak, serai, bawang putih, cabe rawit merah dan tembakau di blender. Lalu bahan yang ditumbuk dan diblender ditambah air, Kemudian difermentasikan selama sehari semalam. ROMA ini kegunaannya untuk membunuh ulat, wereng , walangsangit dan kupu kupu perusak tanaman. Caranya disemprotkan dengan takaran satu tengki satu gelas mineral dicampur air. Waktu penyemprotan yang bagus di pagi hari sama di sore hari sama dengan perlakuan pestisida yang dijual di toko pertanian”, terang Supardi.
Lebih lanjut Supardi mengungkapkan, “Sedangkan untuk ROTAN atau Ramuan organik tanaman, sebutnya, bahannya antara lain, pepaya, semangka, pisang, mangga, kacang panjang, jagung, nenas, air kelapa dan gula merah, usus ikan dan ragi. Peralatan yang digunakan blender, jerigen serta baskom. Semua bahan itu dimasukkan ke dalam jerigen dan difermentasikan selama14 hari, Kegunaannya adalah untuk menyumburkan tanah yang sudah tidak subur atau kurang subur dengan cara, tanah yang belum dibajak jeraminya dipotong tapi jangang dibuang. Biarkan berserakan di tanah, setelah itu disemprot dengan Rotan setelah itu baru di bajak. Setelah 7 hari setelah dibajak disemprot ulang lagi secara merata,” pungkas Serda Supardi.
Kasdim 0805/Ngawi, Mayor Inf Eko Wardoyo yang juga turut menyaksikan penyuluhan tersebut mengatakan, dengan penyuluhan pertanian dan cara pembuatan pupuk organik oleh Babinsa seperti ini kepada petani di Desa Mengger dan Desa Karanganyar diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman yang ditanam di daerah tersebut, sehingga hasil panen nantinya dapat maksimal sehingga muaranya nanti berdampak pada kesehjahtraan warga desa sendiri.
Pewarta: Wahyu
Editor: Redaksi/NusantaraNews