Puisi Sugik Muhammad Sahar
BAROKAH KAWIN
Untuk En
Dan untuk kesekian kalinya
“Paparèghân Nètèr Kalènang”
Ya, malam ini “Mahwâni” kembali mengaji
Doa tiap sudut desa
Selamat memulai hidup baru sayang
Ya, malam ini rembulan masih tersenyum
Adakah sakralnya daun sirih dan buah pinang
Yang seakan-akan berkata : Adam dan Hawa adalah guru
Yang mengajarkan hakekat cinta
Selamat memulai hidup baru kawan,
Kenapa mesti hidup baru?
Ya, karena di bumi inilah Muhammad memulainya
Dan kelak tangisan bayi menjadi nyanyian
Agar kau kembali pulang sore hari
Di sini, aku hanya bisa tersenyum
Bersama lantunan tembang Madura
Yang dulu pernah kita nyanyikan bersama-sama
Selamat memulai hidup baru kawan,
Puisi ini kutulis pada selembar daun sirih
Agar kau mengerti semerbak “malatè sato’or”
Di ujung rambutku ini
Pamekasan 2017
Sugik Muhammad Sahar lahir di Pamekasan, 30 Mei 1985 Desa Polagan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan 69382. Alumnus Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Madura. Menulis puisi menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Madura. Karya-karyanya pernah dipublikasikan di: Sastra Sumbar, Padang Ekspres, Haluan Padang, Banjarmasin Post dan lainnya. Antologi bersama penyair lain: Kumpulan Puisi Penyair Empat Negara “Pasie Karam” Meulaboh Aceh Barat 2016, Kumpulan Puisi “Kopi Penyair Dunia”Tekangon Aceh Tengah 2016, Kumpulan Puisi “Lebih Baik Putih Tulang Dari Pada Putih Mata” Bangkalan Madura 2017. Saat ini mengabdi di MA/MTs Al-Hamidy Banyuanyar Putri.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]